JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada pukul 13.30 WIB menguat signifikan dan menembus Rp 13.984 per dollar AS di data pasar spot Bloomberg, Kamis (31/1/2019).
Angka tersebut menguat 147 poin atau 1,04 persen jika dibandingkan dengan penutupan perdagagan, Rabu (30/1/2019). Sementara, pada pembukaan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 14.040 per dollar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah yang cukup tajam ditopang pelepasan valuta asing (valas) oleh investor asing dan perbankan karena kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve), hasil dari Federal Open Market Committee (FOMC) yang memutuskan tidak mengubah suku bunga acuannya dengan statement dovish.
"The Fed akan bersabar dalam membuat keputusan perubahan FFR ke depan dan mengindikasikan kemungkinan memperlambat proses normalisasi neraca The Fed," ujar Nanang kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Faktor Eksternal Topang Penguatan Rupiah Hari Ini
Nanang mengatakan, pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell tersebut membuat kemungkinan tersirat dari kenaikan FFR hingga Desember 2019 ini semakin turun.
"Sementara implied probability penurunan FFR di akhir tahun naik menjadi 22 persen," jelas Nanang.
Hingga saat ini, arus modal masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) telah mencapai Rp 2 triliun. Walaupun demikian, BI akan tetap memberi ruang rupiah agar terus menguat di bawah Rp 14.000.
"Karena rupiah masih undervalued, sekaligus untuk memperkuat confidence terhadap Indonesia," ujar dia. BI tetap memberikan ruang penguatan rupiah meski sudah tembus 14.000