Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Kalau Saya Bicara Pajak Tinggi, Wajah Anda Beku...

Kompas.com - 31/01/2019, 14:54 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan lebih hati-hati membicarakan penerimaan pajak yang tinggi.

Hal itu lantaran masih "alerginya" sebagian masyarakat Indonesia bila mendengar dan membicarakan penarikan perpajakan.

"Kami sebagai pengelola fiskal diharapkan untuk hati-hati, karena saya berhadapan dengan investor seperti Anda," ujarnya dalam acara Asian Insight Conference di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

"Kalau saya bicara penerimaan pajak tinggi wajah anda frozen (beku) dan tidak happy," sambung Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut di Tahun Politik Banyak Orang Terobsesi dengan Utang dan Pajak

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pihaknya lebih mencari titik kebahagiaan yang optimal antara wajib pajak dan pemerintah.

Sri Mulyani melanjutkan, titik kebahagiaan itu berupa penarikan pajak di satu sisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di sisi lain, pemerintah juga memberikan berbagai insentif pajak.

Perempuan yang kerap disapa Ani itu juga mengatakan, reformasi perpajakan tetap akan dilanjutkan. Pelayanan pajak di Direktorat Jenderal Pajak juga terus ditingkatkan agar menjadi lebih baik.

Baca juga: Ekonom: Masyarakat Kerap Keliru Pahami Utang Negara

Diharapkan dengan upaya perbaikan itu, penerimaan pajak bisa naik. Meski begitu peningkatan penerimaan pajak juga harus diiringi dengan peningkatan integritas petugas pajak.

"Integrity jadi kemampuan yang penting. Ini bukan hanya naik turunin  rate pajak sehingga tax ratio naik," kata dia.

Realisasi penerimaan negara memang mencapai target pada 2018, namun tidak dari sisi pajak. Realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2018 hanya Rp 1.316 triliun.

Penerimaan pajak pada 2018 itu mencapai 92,4 persen dari target di APBN Rp 1.424 triliun.

Rincian penerimaan pajak yakni PPh Migas Rp 64,7 triliun dan PPh Non Migas Rp 1.251,2 triliun. Masing-masing tumbuh 28,6 persen dan 13,7 persen dari 2017.

Hal berbeda justru terjadi di penerimaan bea dan cukai yang melebihi target di APBN 2018. Total penerimaannya mencapai Rp 205,5 triliun, atau 106 persen dari target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com