Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kegagalan William Tanuwijaya, Founder dan CEO Tokopedia

Kompas.com - 01/02/2019, 06:06 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — "Tokopedia sebenarnya lebih banyak cerita gagalnya", begitu kata Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya.

Tak banyak yang tahu kalau kesuksesan perusahaan e-commerce asal Indonesia ini justru diawali dengan rentetan kegagalan.

Bahkan dengan berani, William menyebut dirinya telah gagal, bahkan sebelum mengembangkan Tokopedia. Ia menceritakan itu dalam acara DBS Asian Insight Conference, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Ceritanya dimulai dari 2009 saat William mencoba mencari investor untuk Tokopedia. Ia juga mencari pekerja pertama dan bank serta perusahaan logistik.

Baca juga: Cerita Eka Tjipta Widjaja Rintis Bisnis sejak Remaja

Sejak awal Tokopedia didirikan agar seluruh masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke bisa memiliki kesempatan yang sama untuk berusaha, mengakses, hingga membeli barang.

Dengan Tokopedia-nya, William ingin menciptakan pemerataan ekonomi lewat ekonomi digital.

Itulah mimpi besar William.

Namun, sampai dua tahun, upaya itu tak membuahkan hasil. Tak ada orang yang percaya dengan mimpinya itu.

Maklum, saat itu ekonomi digital memang belum memiliki rekam jejak di Indonesia. William pun tak punya rekam jejak merintis usaha.

Baca juga: Kisah Lea Jeans di Tangan Generasi Kedua

Dia justru dapat nasihat dari seseorang yang ia harapkan menjadi investor Tokopedia.

"Dia mengatakan, 'Kamu masih muda dan muda itu cuma sekali. Jangan sia-siakan masa muda mu. Orang-orang yang lahir dari Silicon Valley itu spesial, sedangkan kamu tidak. Carilah yang realistis, jangan mimpi siang bolong'," ujarnya menirukan kata-kata orang itu.

Silicon Valley adalah julukan bagi daerah selatan dari San Francisco, Amerika Serikat, lantaran banyak perusahaan rintisan yang bergerak dalam bidang komputer di daerah tersebut.

Saat itu William sadar bahwa Indonesia tidak memiliki mimpi besar layaknya Silicon Valley dengan "American Dream-nya".

Namun, pemuda asal Pematangsiantar itu justru ingat kata-kata yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, "Bermimpilah setinggi langit. Bila engkau jatuh, maka jatuh diantara bintang-bintang".

Baginya, itulah "Indonesia Dream". Satu hal yang ia sadari, rekam jejak adalah masa lalu dan masa lalu itu tak bisa diubah. Namun pengalaman adalah guru terbaik, ia belajar dari kegagalan selama 2 tahun awal.

Baca juga: Cerita CEO Brodo Digoda China...

Kata-kata Bung Karno membuatnya percaya bahwa ia punya masa depan dan masa depan itulah yang ada ditangannya.

Setelah 10 tahun, kini Tokopedia menjadi salah satu unicorn Indonesia, alias perusahaan rintisan yang mempunyai valuasi pasar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun. Bahkan sekarang nilai pasar Tokopedia sudah lebih dari Rp 100 triliun.

"Dengan ekonomi digital masyarakat dimanapun itu punya kesempatan yang sama dan terbukti saat ini, internet tidak hanya mengubah hidup saya, tetapi juga jutaan orang di Tokopedia," kata dia.

Dalam 9 tahun terakhir ada 5 juta orang yang bergabung dengan Tokopedia, membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Sekitar 70 persen di antaranya, awalnya tidak punya bisnis. Namun sekarang, mereka memiliki bisnisnya sendiri. Mulai dari mulai ibu rumah tangga hingga mahasiswa dan pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com