JAKARTA, KOMPAS.com - Kekuatan generasi milenial menggerakkan perekonomian Indonesia bukan main-main.
Banyak industri di mana milenial berkontribusi sebagai pelaku maupun konsumen, memiliki pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya yakni industri hiduran dan ekonomi kreatif.
Pada 2016 saja, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional tercatat sebesar 7,44 persen.
Vice President of Marketing LOKET Ario Adimas atau yang kerap disapa Dimas menuturkan, industri hiburan memang selalu digandrungi di Indonesia. Belakangan juga menunjukkan hasil yang fantastis.
"Market kita dikuasai milenial. Saat milenial spend, mereka punya cara sendiri untuk menikmati apa yang mereka hasilkan dengan menghabiskan uangnya untuk leisure industry, buat hiburan," ujar Dimas di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Ditopang Teknologi Digital, Industri Hiburan Makin Meroket
"Beda dengan orang dulu yang kalau punya uang cenderung beli tanah, beli emas. Makanya industri hiburan meningkat gila-gilaan," lanjut dia.
Data LOKET mencatat, pada 2018, penjualan tiket festival musik naik hingga 500 persen, tiket kategori MICE naik 200 persen, dan tiket olahraga naik 225 persen. Sementara tiket atraksi hiburan melonjak 250 persen.
Kenaikan itu seiring dengan menjamurnya festival musik hingga kenaikan jumlah pembuat film lokal. Hal ini menjadi gairah tersendiri bagi pelaku industri hiburan untuk semakin banyak menciptakan konten kreatif yang bernilai ekonomi.
"Pertumbuhan ini akan terus berlanjut. Ini masih awal," kata Dimas.
Baca juga: Kembangkan Industri Hiburan, Arab Saudi Gelontorkan Rp 864 Triliun
Dimas mengatakan, untuk menumbuhjan industri tersebut, masyarakat harus dimanjakan dengan kemudahan teknologi. Lagi-lagi, yang paling banyak menguasai teknologi terkini adalah milenial.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.