Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Banyak Orang Tahu, Jenis Investasi Unik Ini Punya Risiko Rendah

Kompas.com - 02/02/2019, 12:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Berinvestasi jadi salah satu jalan untuk mengamankan kondisi keuangan. Investasi bisa menghasilkan sejumlah keuntungan yang besarnya akan sangat tergantung pada kemampuan investor dalam melakukan dan mengelola investasi itu sendiri.

Namun sebagaimana diketahui, setiap investasi akan memiliki sejumlah risiko di dalamnya, dan pada umumnya risiko ini akan berbanding lurus dengan potensi keuntungan yang bisa diperoleh.

Lalu, apakah Anda sudah mengenal investasi yang memiliki risiko rendah dan layak untuk dijadikan sebagai pilihan?

Investasi dengan risiko rendah bukanlah sesuatu yang baru, barangkali Anda juga sudah mengenal beberapa di antaranya. Namun di antara berbagai investasi yang rendah risiko ini, beberapa di antaranya tidak begitu populer dan masih jarang diketahui orang.

Bagi Anda yang berniat melakukan investasi, tidak ada salahnya menjadikan beberapa investasi ini sebagai bahan pertimbangan. Berikut ini adalah beberapa investasi rendah risiko yang tidak banyak diketahui orang seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Investasi Asuransi Unit Link

Produk asuransi yang bisa dijadikan sebagai instrumen investasi adalah yang biasa disebut asuransi unit link menjadi salah satu pilihan investasi minim risiko. Produk ini cukup populer, karena hampir semua perusahaan asuransi di Indonesia menyediakannya.

Anda akan melakukan investasi sekaligus mendapatkan layanan asuransi di dalamnya. Sebab dana yang Anda bayarkan akan dibagi untuk kedua aktifitas keuangan tersebut.

Asuransi investasi ini memiliki risiko yang rendah dan tentunya sebanding dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan di dalamnya.

2. Mengoleksi Barang Antik

Tidak hanya sekadar memberikan kepuasan tersendiri ketika memilikinya, barang antik memang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran, bahkan cenderung mengalami kenaikan.

Anda yang selama ini hobi mengoleksi berbagai barang antik, Anda juga bisa menjadikan barang antik ini sebagai investasi. Berbeda dengan barang umum lainnya yang semakin lama akan semakin mengalami penurunan harga, barang antik justru sebaliknya.

Barang antik termasuk investasi yang minim risiko, Anda bahkan bisa menggunakan dan menikmatinya sebagai koleksi pribadi terlebih dahulu, sebelum akhirnya kelak menjualnya kepada orang lain.

Semakin lama barang-barang antik ini akan semakin sedikit dan tentunya semakin langka dan berharga. Nilainya akan meningkat, mengingat jumlahnya sangat terbatas di pasaran.

Jika Anda menjadikan barang antik sebagai investasi, jangan lupa selalu melakukan perawatan rutin, agar barang-barang tersebut tidak rusak dan tetap bernilai tinggi di masa yang akan datang.

3. Mengoleksi Karya Seni

Bagi Anda pecinta karya seni, Anda juga bisa menjadikan hobi ini sebagai jalan memulai investasi. Berbagai koleksi karya seni memiliki nilai yang tinggi dan bahkan semakin meningkat seiring dengan berlalunya waktu.

Selain itu, risiko dalam investasi ini juga terbilang rendah dan harganya cenderung stabil dan sangat jarang mengalami penurunan. Pilih jenis karya seni yang tepat dan memiliki potensi peningkatan keuntungan, agar investasi ini kelak memberikan keuntungan yang maksimal di dalam keuangan.

(Baca Juga: Mau Coba Investasi Bitcoin? Perhatikan Dulu Fakta dan Risikonya Berikut Ini)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com