Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari 8 Kesalahan Menulis Deskripsi Produk saat Jualan di Toko Online

Kompas.com - 02/02/2019, 14:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Gambar tidak mampu memberikan informasi secara lengkap. Untuk itu, penjual perlu menambahkan keterangan tambahan pada kolom deskripsi agar mengerti dengan jelas produk yang akan dibeli.

Deskripsi yang jelas membantu pembeli untuk mengetahui manfaat, komposisi, dan cara menggunakan produk dengan tepat, dan lainnya. Tentukan kata kunci saat menuliskan deskripsi produk untuk memudahkan pembeli saat mencari barang yang akan dibeli.

Agar pembeli semakin tertarik untuk membeli produk, ada beberapa hal yang harus dihindari penjual di toko online saat menuliskan deskripsi barang berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Tidak Menentukan Target Pembeli secara Tepat

Tentukan kepada siapa produk Anda akan dijual, apakah kepada orang tua atau orang dewasa, maupun anak muda. Setelah itu, susun kalimat deskripsi secara lengkap untuk meningkatkan ketertarikan pembeli saat membeli barang.

Usahakan agar kalimat deskripsi mampu membangun komunikasi dua arah, walaupun kenyataannya Anda sedang tidak berkomunikasi secara langsung dengan calon pembeli.

2. Menggunakan Susunan Kalimat yang Sulit Dipahami

Hindari penggunaan kalimat yang melenceng dari Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) agar pembeli tidak bingung saat membaca deskripsi produk. Selain itu, penulisan deskripsi produk berdasarkan EYD juga menunjukkan Anda profesional dan menjaga kredibilitas.

Sah-sah saja jika Anda mengganti satu atau dua kalimat baku menjadi kalimat gaul. Namun, dengan syarat, kalimat tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami oleh semua kalangan.

3. Mengunggah Gambar Editan, Bukan Gambar Produk yang Sesungguhnya

Beberapa penjual sering mengedit gambar produk sebelum mengunggah gambar ke situs atau website jual beli. Sejatinya, Anda tidak perlu mengikuti kebiasaan ini untuk meningkatkan jumlah pembeli karena pembeli tahu mana gambar produk yang sesungguhnya dan mana yang editan.

Anda boleh mengedit gambar, tetapi hanya sebatas memotong dan memutar posisi gambar saja, bukan menambah efek tertentu untuk mempercantik gambar produk.

4. Lupa Menyisipkan Video tentang Cara Menggunakan Produk

Agar pembeli dapat merasakan manfaat dari suatu produk, sisipkan video mengenai tata cara menggunakan produk pada slide gambar. Sebab melihat produk secara visual relatif cukup efektif menarik calon pembeli.

Mengingat video yang ada di sosial media memiliki lisensi, Anda dapat mencantumkan link yang mengarahkan pembeli menuju pemutaran video. Dengan demikian, pembeli tahu cara mengaplikasikan produk dengan tepat.

5. Terlalu Fokus pada Manfaat Sehingga Fitur Produk Terabaikan

Pembeli berharap agar produk yang dibelinya memberikan manfaat maksimal. Namun, jangan hanya fokus pada penyampaian manfaat saja. Anda perlu mencantumkan fitur produk sebagai bentuk referensi kepada pembeli.

Misalnya, harga produk A sulit dijangkau oleh mahasiswa, Anda dapat menyertakan referensi produk B atau C dengan harga yang terjangkau. Jangan lupa menyampaikan cara kerja suatu fitur sehingga pembeli semakin terbantu saat mengambil keputusan.

6. Jangan Ragu untuk Memperbaiki Kalimat Deskripsi

Jika produk yang dipajang tidak laku-laku, tidak ada salahnya jika Anda memperbaiki kalimat yang digunakan sebelumnya. Memperbaiki kalimat bukan berarti kalimat tersebut salah, tetapi agar kalimat tersebut lebih enak untuk dibaca.

Tentukan bagian kalimat yang ingin diperbaiki, lalu tentukan untuk siapa perbaikan tersebut dilakukan, apakah untuk calon pembeli atau perusahaan. Jangan memaksakan diri untuk memperbaiki sebuah kalimat jika Anda merasa kalimat tersebut sudah cukup menarik.

7. Tidak Mencantumkan Informasi Tambahan

Informasi tambahan berupa metode pengiriman, waktu pengiriman, dan Q & A perlu dicantumkan agar pembeli mendapatkan informasi yang lengkap. Misalnya, dengan menambahkan pilihan jasa pengiriman, pembeli dapat memperhitungkan biaya pengiriman yang akan dibebankan pada produk yang ingin dibeli.

Sematkan informasi tambahan di bagian paling bawah dari kolom deskripsi, namun pastikan agar informasi tersebut mudah dijangkau.

(Baca Juga: Cara Membuat Bisnis Plan dan Kegunaannya)

8. Deskripsi Produk Tidak Bersifat Persuasif

Kebanyakan penjual hanya fokus pada spesifikasi dan manfaat dari produk tanpa memerhatikan penggunaan kalimat yang bersifat persuasif. Tidak dapat dimungkiri, sebagian pembeli harus dirayu agar mau membeli suatu barang.

Gunakan kalimat persuasif yang tidak bertele-tele, namun memiliki nilai sentimentil yang dapat meningkatkan ketertarikan pembeli terhadap suatu produk.

Sajikan Konten yang Masuk Akal

Selain memerhatikan penulisan deskripsi produk, Anda juga perlu memerhatikan konten yang diunggah. Pastikan konten tersebut masuk akal sehingga tidak menimbulkan keraguan pada pembeli. Apabila kalimat yang digunakan kurang pas, jangan ragu untuk mengedit kalimat tersebut agar deskripsi produk lebih informatif dan dapat mewakili produk secara keseluruhan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.cpm dengan Cermati.com. Isi menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com