Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Hanya Targetkan Penyaluran KPR Tumbuh 15 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 04/02/2019, 10:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) Tbk lebih konservatif dalam memasang target penyaluran kredit kepemilikan rumah atau apartemen (KPR/KPA) tahun ini. Pasalnya, bank pelat merah ini masih mengantisipasi kondisi tahun politik dan faktor dari global.

Bank BTN hanya menargetkan pertumbuhan penyaluran KPR/KPA 15 persen tahun ini. Target pertumbuhan tersebut lebih rendah dari capaian perseroan pada tahun 2018 yang tercatat membukukan pertumbuhan sebesar 19,8 persen year on year (yoy).

Budi Satria, Direktur Consumer Banking BTN mengungkapkan, pihaknya memilih agak konservatif karena market properti kelihatannya masih menunggu kepastian banyak hal seperti tahun politik dan suku bunga.

"Kemarin Teh Fed tidak jadi menaikkan suku bunga, BI juga menahan. Orang masih menunggu kepastian. Kita optimis target itu akan lewat tapi kita pilih lebih konservatif. JIka kondisi market sudah lebih pasti, kami akan revisi di pertengahan tahun." kata Budi di Jakarta, Sabtu (2/2/2019).

Baca juga: BTN Berikan Bunga KPR 6,69 Persen, Tertarik?

Menurut Budi, pasar properti tidak seluruhnya berat tahun ini. Dia mengakui bahwa pasar segmen di atas harga Rp 1 miliar masih lesu, namun pasar di bawah itu masih sangat kencang terutama harga Rp 500 juta ke bawah.

Pasar menengah ke bawah itu bergairah karena tujuannya memang untuk ditempati, bukan untuk investasi.

Untuk mencapai target tersebut, BTN akan terus menyiapkan strategi-strategi baru. Salah satunya dengan meluncurkan wajah baru dari portal propertinya yakni www.btnproperti.co.id.

Per Februari 2019, BTN menambahkan fitur 3D sehingga calon konsumen yang ingin mencari rumah bisa melihat secara riil kondisi rumahnya tanpa harus ke lokasi.

Selain itu, BTN juga menambahkan fitur transactional booking fee. Lewat fitur ini, konsumen bisa langsung memesan unit properti dari developer yang sudah bekerjasama dengan BTN dan langsung melakukan pembayaran pemesanan dengan kanal pembayaran yang disediakan, sehingga pengajuan langsung bisa diproses BTN.

Baca juga: Kementerian BUMN Minta BTN Naikkan Target Penyaluran KPR

Fitur selanjutnya, ada tracking status pengajuan KPR. Nasabah bisa melihat perkembangan atau tracking stastus pengajuan KPR. Dengan tambahan fitus itu, bank BTN berharap semakin banyak nasabah terutama kalangan millenial bertransaksi dengan mereka.

Tahun lalu, portal properti BTN tersebut telah diakses lebih dari 3 juta pengunjung. Dari sana, mereka berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp 3,5 triliun dimana Rp 1,7 triliun berasal dari kalangan millenial leewat program KPR Gaess.

"Tahun ini, dengan tambahan fitur-fitur tersebut maka jumlah transaksi bisa meningkat dua kali lipat." kata Budi.

Selain itu, BTN akan gencar mengincar komunitas dalam mendorong pembiayaan KPR. Budi mengatakan, basis komunitas merupakan pasar yang bagus.

Baca juga: BTN Fasilitasi Pembiayaan Perumahan Sektor Nonformal di Garut

Saat ini, BTN telah bekerja sama dengan dengan komunitas pengemudi Go-Jek, Grab, dan tukang cukur Garut.

"Basis komunitas ini bagus, karena mereka saling mengenal dalam komunitas sehingga antara satu teman dan yang lain bisa slaing meningatkan untuk rajin membayar cicilan. Ini kita penyalurannya tetap ke perorangan tetapi hars memiliki komunitas." jelas Budi.

Untuk kuartal I 2019, Budi memproyeksi penyaluran KPR/KPR masih akan lambat seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, penyaluran baru akan kencang pada kuartal III dan kuartal IV 2019.

Sementara lewat pemeran properti bertajuk Indonesia Properti Expo (IPEX) selama periode 2-10 Februari 2019, BTN menargetkan bisa menjaring kredit baru sebesar Rp 6 triliun. Lalu untuk IPEX kedua yang rencannya akan dilakukan pada September 2019 mendatang ditargetkan membukukan kredit baru Rp 11 triliun. (Dina Mirayanti Hutauruk)

 Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Konservatif, Bank BTN hanya menargetkan penyaluran KPR tumbuh 15% tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com