Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 5 Tanda Anda Harus "Resign" dari Pekerjaan

Kompas.com - 04/02/2019, 18:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber CNN

KOMPAS.com - Dalam pekerjaan, ada saja hari-hari buruk. Akan tetapi, hari buruk tersebut bisa saja berlanjut hingga bulan atau bahkan tahun.

Bagaimana sebenarnya mengetahui bahwa hari buruk itu hanya sementara atau malah pertanda Anda harus resign dan menjalani pekerjaan di tempat baru?

Dikutip dari CNN, Senin (4/2/2019), ada 5 tanda yang harus Anda kenali sebelum memutuskan resign dari pekerjaan.

1. Tak ada ruang untuk tumbuh

Sulit untuk tetap termotivasi dan produktif ketika Anda merasa karier Anda sudah mentok. Pakar karier Dana Mayer menjelaskan, pada tahap awal karier, tujuan Anda adalah naik jabatan setidaknya 2 atau 3 tahun sekali.

Kemudian, pada jenjang karier menengah, promosi jabatan mulai melambat, menjadi sekitar 3 sampai 5 tahun sekali.

"Jika Anda tak mengalami ini, maka Anda tertinggal," sebut Mayer.

2. Tak merasa puas dengan pekerjaan

Jika Anda tidak merasakan kebanggaan atau kepuasaan terhadap pekerjaan, maka akan sulit untuk terus termotivasi.

"Ketika Anda merasa terus berkontribusi kepada perusahaan dan memberikan dampak, ini adalah salah satu alasan penting Anda mencintai pekerjaan di sebuah perusahaan," ujar Sarah Stoddard, pakar di Glassdoor.

3. Tak dapat kesempatan baru untuk belajar

Bagian penting dalam kemajuan karier adalah mempelajari keahlian baru dan menangkis tantangan baru pula.

"Anda harus secara aktif mengelola karier, tidak ada orang yang melakukan itu untuk Anda," jelas Mayer.

Jangan sungkan untuk mengajukan diri terkait tanggung jawab tambahan, maupun memperoleh pelatihan atau pendidikan guna menggenjot karier dan kemampuan Anda.

"Bila Anda memiliki banyak ide, temukan sarana penyalurnya di perusahaan Anda, carilah sesuatu yang tidak Anda lakukan di perusahaan saat ini untuk mengasah ide Anda itu," ungkap Matt Youngquist, pendiri perusahaan pelatihan karier Career Horizons.

4. Tak sejalan lagi dengan nilai-nilai perusahaan

Meyakini misi dan nilai-nilai perusahaan adalah bagian penting motivasi di tempat kerja.

"Jika Anda tidak dapat benar-benar meyakini misi atau tidak merasa terkait dengan orang yang bekerja sama dengan Anda, atau Anda terus-menerus tidak setuju dengan bagaimana pimpinan menjalankan perusahaan, pekerjaan itu mungkin tidak cocok untuk Anda," ucap Stoddard.

5. Gaji tak bergerak

Apabila Anda merasa telah bekerja keras, mencurahkan waktu dan mengerjakan berbagai proyek, namun tak mengalami kenaikan gaji secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mungkin ini saat yang tepat untuk mencari pekerjaan baru.

Lacak nilai keterampilan, pengalaman, dan lokasi Anda di pasar tenaga kerja saat ini untuk memastikan besaran gaji layak Anda.

"Dengan memastikan nilai pasar Anda, maka Anda bisa mengetahui gaji yang semestinya Anda peroleh. Misalnya, untuk beberapa industri, kenaikan gaji sebesar 2- persen adalah status quo, sementara industri lainnya bisa 5-10 persen," terang Stoddard.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com