IoT digunakan untuk meningkatkan akurasi pemasukan data ritel, big data analytics untuk memahami perilaku para pelanggan, serta blockchain untuk menciptakan transparansi.
Upaya untuk mengangkat derajat warung kelontong setidaknya mulai terlihat dari naiknya penghasilan masyarakat yang bergabung dengan Warung Pintar.
"Kalau kita tarik average (rata-rata kenaikan penghasilan) sekitar 40 persen. Kalau lihat beberapa success story yang gila sih ada warung yang tadinya penghasilannya Rp 150.000 per hari, sekarang ada yang Rp 4 juta sehari," kata dia.
Baca juga: Warung Pintar, Kios Masa Kini yang Pakai Software PoS dan Akuntansi
Hingga saat ini, permintaan untuk bergabung dengan Warung Pintar terus muncul. Bahkan pada Desember 2018 lalu kata dia, 12.000 orang meminta gabung menjadi Warung Pintar.
Agung tak menampik Warung Pintar juga bagian dari bisnis, meski begitu ia mengatakan belum punya ambisi untuk jadi unicorn, perusahaan startup dengan valuasi 1 miliar dollar AS.
Bagi Agung, ada hal lain yang lebih membuat ia dan teman-temannya bahagia. Apa itu? Terangkatnya derajat warung kelontong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.