Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mentan Minta Bulog Serap Hasil Panen Jagung Petani

Kompas.com - 06/02/2019, 15:47 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sebagai informasi, pada 2018 Kementan telah memberikan bantuan berupa UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik) sebanyak 17 unit senilai Rp 2,5 miliar, dryer UV sebanyak 10 unit senilai Rp 1,87 miliar, dan Rice Milling Unit (RMU) modern sekitar Rp 500 juta. 

Kemudian, laporan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lamongan menyebutkan, pada panen jagung kali ini di Kabupaten Lamongan hingga pekan ketiga Februari 2019 telah mencakup areal kebun seluas 11.395 hektar. Titik lokasi panen di antaranya terletak di Kecamatan Modo, Bluluk, Ngimbang, Sambeng, Sukorame, Mantup, dan Solokuro.

Panen raya ini berimbas pula pada harga jagung yang kian stabil. Menurut Kartika, harga jagung di tingkat petani saat ini untuk tongkol berkisar antara Rp 2.000 - 2.200 per kg, jagung pipil basah berkisar Rp 3.500 - 3.800 per kg, dan pipil kering senilai Rp 4.800 - 5.000.

Wakil Bupati melanjutkan, saat ini, Lamongan memiliki program inovasi tanam jagung dan peternakan yang terkenal dengan sebutan TERSAPU JAGAT (Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat). 

"Berkat inovasi ini, kami manfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung sehingga jagung yang dihasilkan menjadi 2 kali lipat meningkat provitasnya menjadi rata-rata sebanyak 10,3 ton per hektar. Padalah biasanya petani jagung hanya mendapatkan rata-rata 5-6 ton," tambahnya. 

Dengan kondisi hasil panen seperti ini, Ketua Kelompok Rekso Mulyo Kecamatan Modo Tumijo berharap, pemerintah dapat terus membantu dengan cara menjaga stabilitas harga yang baik bagi mereka.

"Kami minta tolong pemerintah untuk melindungi kami, sehingga petani bisa menikmati hasil panen dengan harga yang bagus seperti sekarang," pinta Tumijo mewakili petani. 

Ia kemudian menambahkan kalau pun keputusan impor terpaksa diambil, petani berharap dan percaya pemerintah tetap akan memerhatikan kesejahteraan petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com