Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perindustrian: Perang Dagang Tak Ganggu Industri Manufaktur

Kompas.com - 06/02/2019, 18:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, di awal 2019, kemungkinan industri manufaktur akan sedikit tersendat. Hal ini semacam siklus yang biasa terjadi setiap tahunnya. Namun, di bulan-bulan berikutnya, industri tersebut akan menunjukkan peningkatan signifikan.

Menurut dia, manufaktur termasuk industri yang kuat meski tertekan kondisi global. Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri manufaktur di beberapa komoditas yang tetap tumbuh sepanjang 2018 meski dihadapkan kondisi perang dagang.

"Salah satu yang ditekan AS adalah industri baja. Realitas Indonesia tahun kemarin, naik ekspornya 80 persen," kata Airlangga di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

"Berarti kan kita tidak terganggu dengan itu walaupun kita kena bea masuk. Jadi kita bisa antisipasi itu," lanjut dia.

Baca juga: Dahsyatnya Kekuatan Milenial Dorong Pertumbuhan Industri Hiburan

Industri manufaktur yang cukup diunggulkan tahun ini antara lain baja, petrokimia, elektronik, dan otomotif. Komoditas tekstil juga diprediksi masih mengalami peningkatan karena beberapa buyer menyatakan akan melakukan ekspansi pemesanan ke Indonesia. Hal ini merupakan dampak positif dari perang dagang, sehingga Indonesia menjadi pasar alternatif bagi eksportir.

"Jadi, ada opportunity dari trade war itu sendiri," kata Airlangga.

Selain itu, industri furniture di Indonesia juga masih menjadi salah satu favorit pembeli dari luar negeri. Melihat perkembangan pasar furniture, pemerintah membangun Politeknik khusus furniture di Semarang. Peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan Singapura.

Airlangga mengatakan, pemerintah Singapura sangat terkesan dengan upaya Indonesia mendorong perkembangan industri mulai dari pendidikan vokasi.

"Jadi pemerintah juga investasi buat pendiidkan. Mereka (Singapura) juga dengan standar mereka, mengatakan ini (aksi pemerintah) terbilang cepat," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com