JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerapan biodiesel di dalam negeri melalui program mandatori B20 mencapai 3,8 juta ton di 2018. Angka ini naik 72 persen dibandingkan dengan 2017 Ialu yang hanya mampu mencapai 2,22 juta ton.
"Kinerja penyerapan biodiesel ini menunjukkan bahwa program mandatori B20 berjalan dengan konsisten," ujar Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Joko mengaku mengapresiasi langkah pemerintah yang mengambil langkah tepat dengan memberlakukan perluasan mandatori B20 kepada Non-PSO.
"Program ini cukup mendukung dalam penyerapan CPO di dalam negeri yang melimpah," kata Joko.
Baca juga: Hasil Studi IUCN, Pencerahan untuk Kampanye Hitam Kelapa Sawit
Meski permintaan CPO dipastikan meningkat seiring dengan program B20, ekspor komoditas itu diperkirakan tetap tumbuh 4-5 persen tahun 2019.
Joko memprediksi kontribusi ekspor CPO dan turunannya masih dominan dibandingkan penyerapan pasar dalam negeri.
"Kalau dalam negerinya meningkat signifikan, paling ekspornya berkurang," kata Joko.
Berdasarkan data GAPKI, sepanjang 2018 total ekspor CPO dan turunannya mencapai 34,6 juta ton naik sekitar delapan persen dibanding 2017 sebesar 32,1 juta ton.
Kendati volume ekspor meningkat, secara nilai, ekspor turun sekitar 11 persen persen pada 2018 menjadi 20, 54 miliar dollar AS dibandingkan 2017 sebesar 22,97 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.