Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Tak Tercapai, Darmin Akui Kritikan The Economist

Kompas.com - 07/02/2019, 11:15 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen belum juga tercapai. Padahal target ini merupakan target awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui, mengejar target pertumbuhan ekonomi 7 persen bukan perkara mudah.

"Ada berapa sih negara yang targetnya sama dengan realisasinya," ujarnya saat mengumpulkan para duta besar Indonesia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2/2019) malam.

"Dalam konteks ekonomi dunia yang memang sangat tidak stabil, bisa dikatakan bergolak," sambung dia.

Hingga 2018 lalu, jangankan pertumbuhan ekonomi 7 persen, 6 persen pun tidak sampai. Berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015-2018 yakni 4,88 persen, 5,03 persen, 5,07 persen dan 5,17 persen.

Darmin teringat kritikan majalah The Economist terhadap pemerintahan belum lama ini. Kritik itu yakni soal target pertumbuhan ekonomi 7 persen.

"Sekarang dapatnya hanya sekitar 5 persen, Saya kira kritikan itu sih benar. Cuma ada berapa sih negara yang targetnya sama dengan realisasinya," kata dia.

Pemerintah kata dia sudah melakukan langkah radikal sejak awal pemerintahn Jokowi-JK. Salah satunya yakni memangkas subsidi BBM secara besar-besaran.

Akibatnya pemerintah memiliki banyak stok anggaran yang bisa dipergunakan untuk dua hal besar yakni pembangunan infrastuktur dan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat.

Meski target pertumbuhan ekonomi 7 persen tak tercapai, namun Darmin mengatakan bahwa sejumlah indikator ekonomi makro lainnya membaik. Termasuk angka pengangguran dan kemiskinan yang menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com