CIANJUR, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ingin pupuk bersubsidi yang dipasarkan ke petani semakin banyak.
Namun, agak sulit bagi pemerintah untuk menambah anggaran agar pupuk bersubsidi lebih banyak tersedia.
Menurut dia, cara yang paling mungkin dilakukan yakni menekan biaya produksi.
"Memang yang saya dorong bagaimana ke depan justru kita itu bisa menurunkan biaya produksi, jadi subsidi dalam jumlah ton bisa lebih banyak," ujar Rini di Gudang Lini III Pasir Hayam di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).
Baca juga: Menteri Rini Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman
Saat ini, biaya produksi pupuk sebesar Rp 4.500 per kilogram. Sementara untuk pupuk subsidi dijual seharga Rp 1.800 per kilogram.
Jika biaya produksi bisa ditekan kurang dari itu, maka alokasi subsidi untuk petani bisa lebih besar.
Rini mengaku banyak petani yang mengeluhkan keterbatasan stok pupuk subsidi di kios.
Karena lahan harus segera ditanami, maka terpaksa mereka membeli pupuk nonsubsidi yang harganya dua kali lipat lebih mahal.
"Ada petani yang mau menanam malah tidak dapat pupuk. Minimal pupuk nonsubsidi juga tersedia," kata Rini.
Rini mengatakan, bahan baku pupuk adalah gas. Maka untuk bisa menekan harga, efisiensi gas juga harus dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.