Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asperindo: Pengusaha Logistik Tak Hentikan Pengiriman meski Tarif Kargo Naik

Kompas.com - 09/02/2019, 09:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) menemui pihak maskapai penerbangan terkait isu soal bisnis dan tarif kargo yang menjadi polemik belakangan ini.

Sejumlah pengusaha mengeluhkan tingginya tarif kargo yang memberatkan biaya ekspedisi mereka.

Kemudian, muncul isu bahwa mereka akan mogok melakukan pengiriman lewat maskapai penerbangan.

Ketua Umum Asperindo Mohamad Feriadi mengatakan, pertemuan dilakukan untuk meminta klarifikasi dari pihak maskapai.

Baca juga: JNE Tegaskan Tidak Hentikan Kiriman Via Kargo Udara

Isu tersebut, menurut hemat kami, kurang tepat dan kurang kondusif bagi semua pihak dan stakeholder,” ujar Feriadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/2/2019).

Feriadi menambahkan, Asperindo beserta seluruh anggota secara resmi tidak pernah menyatakan penghentian pengiriman kargo lewat maskapai penerbangan.

Di sisi lain, maskapai juga menyatakan tidak pernah secara resmi menyetop pengiriman barang atau kargo dari seluruh anggota Asperindo.

Feriadi mengatakan, dalam berbisnis kesalahpahaman mungkin saja terjadi. Oleh karena itu, isu tersebut harus segera diluruskan.

“Melalui kesempatan penjelasan ini, kami menganggap bahwa tidak lagi terdapat kesalahpahaman antara Asperindo dan seluruh anggotanya dengan maskapai," kata Feriadi.

Selain itu, Asperindo juga memahami segala keputusan bisnis yang diambil pihak maskapai untuk keberlangsungan bisnis dan industri kargo secara jangka panjang.

"Kami tetap berkomitmen untuk tetap menjaga suasana tetap kondusif dan akan tetap saling mendukung satu sama lain," lanjut Feriadi.

Feriadi menambahkan, pihaknya juga sepakat dengan maskapai penerbangan untuk sama-sama membangun industri logistik nasional yang berkelanjutan dan terus meningkatkan komunikasi yang kondusif.

Baca juga: Tarif Kargo Pesawat Mahal, Ini yang Dilakukan Kemenhub

Ini penting dilakukan guna meningkatkan daya saing regional dan global. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. 

Dengan ini, Asperindo dan maskapai pun sepakat akan terus berdiskusi untuk mencari jalan keluar terkait tarif serta layanan kargo demi kelangsungan bisnis bersama.

"Kami yakin bahwa semua keputusan bisnis yang diambil oleh masing-masing pihak dilatarbelakangi dan dimaksudkan untuk menjaga ekosistem industri angkutan kargo tetap baik. Hal ini demi keberlangsungan bisnis jangka panjang," kata Feriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com