Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kematian Taruna, Direktur ATKP Makassar Dinonaktifkan

Kompas.com - 10/02/2019, 09:17 WIB
Murti Ali Lingga,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menonaktifkan Direktur Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar Agus Susanto setelah tewasnya seorang taruna, Aldama Putra Pangkolan (19). 

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menenjuk Muhammad Rusdi sebagai pelaksana tugas atau Plt. 

"Setelah kami melakukan investigasi dan pertemuan internal, kami memutuskan menonaktifkan direktur ATKP Makassar dan menskorsing satu orang untuk menjalani pemeriksaan pihak kepolisian," kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (10/2/2019).

Baca juga: Orangtua Duga Aldama Tewas Dikeroyok Taruna Senior ATKP Makassar

Setelah melakukan investigasi internal, pihaknya menduga telah terjadi penyimpangan sistem dan prosedur hingga menyebabkan kematian Aldama.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan kepolisian.

"Berdasarkan hasil investigasi internal, kami memutuskan untuk melakukan pergantian personel terhadap seluruh lini di ATKP Makasar yang terlibat saat kejadian," ujarnya.

Baca juga: Seandainya Tahu Anak Saya Begini, Saya Tidak Sekolahkan Dia di ATKP

Budi mengatakan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub telah menerapkan aturan untuk mencegah terjadinya kekerasan di dalam kampus atau sekolah antartaruna.

"Pembenahan pola pengasuhan dan sosialisasi secara terus-menerus telah disampaikan dosen, para pengawas, dan unsur kampus/sekolah kepada para taruna setiap mengajar. Kami selalu ingatkan bahwa budaya kekerasaan bukanlah hal yang benar karena di dunia kerja pun tidak ada senior-yunior, yang ada profesionalisme dalam pembelajaran," ucap Budi. 

BPSDMP Kemenhub akan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Pihaknya akan menambah tenaga pengawas dan pengasuh taruna-taruni pada sekolah kedinasan di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Aniaya hingga Tewas Adik Kelasnya, Taruna Senior ATKP Diancam 15 Tahun Penjara

Sebelumnya, seorang taruna ATKP, Aldama Putra Pangkolan (19), tewas dengan sekujur tubuh penuh luka lebam karena dianiaya seniornya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Dwi Ariwibowo mengatakan, kasus ini terungkap setelah pihak keluarga mencurigai kematian korban dengan luka lebam.

Sementara itu, pihak kampus ATKP menyatakan korban terjatuh di kamar mandi pada Minggu (3/2/2019) malam.

Baca juga: Taruna ATKP Makassar Meninggal Dunia, Kemenhub Perketat Pengawasan

"Dari hasil otopsi, pihak dokter RS Bhayangkara menyatakan korban meninggal karena penganiayaan,” kata Dwi saat jumpa pers, Selasa (5/2/2019).

Polisi kemudian memeriksa 20 saksi dan sejumlah rekaman CCTV di dalam lingkungan ATKP Makassar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com