Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang AS-China, yang Untung Kanada, Meksiko, dan Jepang

Kompas.com - 11/02/2019, 08:39 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah menyebabkan gangguan besar bagi bisnis global. Namun di sisi lain, ada beberapa pihak yang justru menangguk untung dari hal tersebut.

Menurut sebuah studi yang dirilis Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), perusahaan-perusahaan di Eropa, Meksiko, Jepang, dan Kanada mendapatkan tambahan puluhan miliar dollar AS dalam pesanan ekspor jika konflik terus berlangsung,

"Efek dari pengenaan tarif AS-China akan menyimpang. Perdagangan bilateral AS-China justru akan menurun dan digantikan oleh negara lain," kata Kepala Divisi Perdagangan Internasional UNCTAD, Pamela Coke-Hamilton dilansir dari CNN.com, Minggu (10/2/2019).

Studi ini memperingatkan bahwa pengenaan tarif tidak banyak membantu perusahaan domestik di Amerika Serikat dan China. Dan meski pada akhirnya menguntungkan beberapa negara lain, namun perang tarif itu berisiko memicu serangkaian efek negatif yang merusak di seluruh dunia.

Baca juga: Jumlah Orang Kaya di Hong Kong Merosot karena Perang Dagang

Berdasarkan penelitian itu, Uni Eropa sendiri untuk mendapatkan bagian terbesar, sekitar 70 miliar dollar AS dari ekspor baru.  "Hal ini karena ekonomi di UE kompetitif secara global dan memiliki potensi paling besar untuk meningkatkan ekspor mereka," sebutnya.

Sementara Meksiko, Jepang, dan Kanada dapat menambahkan lebih dari 20 miliar dollar AS dari ekspor baru.

"Tarif bilateral mengubah daya saing global untuk keuntungan perusahaan yang beroperasi di negara-negara yang tidak secara langsung dipengaruhi oleh mereka," sebut PBB.

AS dan China sendiri berupaya mencapai kesepakatan sebelum 2 Maret. Jika kesepakatan gagal tercapai sebelum batas waktu, Amerika Serikat telah mengancam untuk menaikkan tarif untuk barang-barang asal China senilai 200 miliar dollar AS dari 10 persen menjadi 25 persen.

PBB memerkirakan lebih dari 300 miliar dollar AS perdagangan China-AS yang telah terdampak dengan tarif baru sejak Juli, sekitar 250 miliar dollar AS kemungkinan akan beralih ke ekonomi lain.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com