JAKARTA, KOMPAS.com — Harga tiket pesawat sejumlah rute penerbangan masih dikeluhkan mahal oleh masyarakat. Padahal pada Januari 2019, Indonesia National Air Carriers Association (INACA) sepakat menurunkan harga tiket.
Perusahaan penerbangan Lion Air mengungkapan bahwa saat ini masih terjadi situasi musim sepi penumpang pesawat.
"Persentase jumlah penumpang, kami belum bisa berikan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (11/2/2019).
Meski begitu, Danang mengatakan, tiket pesawat yang dijual oleh Lion Air tetap dalam koridor yang diperbolehkan oleh regulator yakni Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Tiket Pesawat Masih Mahal, Kemenhub Ungkap Penyebabnya
"Harga tiket yang kami jual masih sesuai koridor di bawah tarif batas atas," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai ada sejumlah sebab hingga kini harga tiket pesawat masih mahal. Salah satunya karena siklus tahunan yang sedang terjadi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti mengatakan, saat ini sedang terjadi fase musim sepi atau low season. Ini biasanya terjadi pada Januari dan Februari.
Oleh karena itu, banyak maskapai penerbangan yang memanfaatkan dan memaksimal tarif tiket sesuai tarif batas atas.
"Karena airline juga butuh 'hidup' dan itu salah satu sebabnya kenapa (tiket masih mahal). Sebenarnya tidak terlalu tinggi, masih batas wajar," kata Pramesti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (10/2/2019).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.