MEMASUKI era Revolusi Industri 4.0, teknologi informasi telah mengambil peran sangat penting dalam mengubah lanskap industri dan perkembangan bisnis. Terutama, dalam hal cara pelaku bisnis menawarkan produk dan jasanya.
Industri logistik di Tanah Air, misalnya, tumbuh signifikan pada 2018 dan diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, berkat perkembangan e-commerce.
Tentu, produsen perlu melakukan berbagai upaya perubahan dalam bisnisnya agar bisa beradaptasi dengan perkembangan digital ini.
Kepala Komite Tetap Kamar Dagang dan industri (Kadin) bidang Logistik, Supply Chain, dan SDM, Nofrisal, sempat mengatakan beberapa waktu lalu bahwa industri logistik diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital guna menjawab kebutuhan konsumen yang sudah semakin melek digital.
Baca juga: Garuda Jajaki Kerjasama dengan Gojek Terkait Pengangkutan Logistik
Caranya, ujar Nofrisal, dengan memanfatkan teknologi artificial intelligence (AI) serta internet of things (IoT), agar otomatisasi layanan bisa diselenggarakan demi memenuhi kebutuhan konsumen, baik untuk konsumen business to business (B2B) maupun business to customer (B2C).
Beberapa ciri industri 4.0 di sektor logistik adalah pemanfaatan analisa cerdas untuk meningkatkan efisiensi dengan menggunakan algoritma dalam jumlah besar (intelligent), optimalisasi penggunaan teknologi sebagai basis dalam pengambilan keputusan (optimize) dan pembagian beban kerja yang dibagi secara cerdas, baik dalam kegiatan operasional ataupun saat terjadi gangguan IT (shared capacity).
Selain itu, sistem yang digunakan bisa memberikan gambaran detail setiap proses yang dijalankan (visibility), otomasi melalui pemanfaatan teknologi IoT (automation), serta memberikan dukungan terhadap kontrol finansial melalui konsep supply chain control tower (financial).
Baca juga: Logistik Rangsang Pasar Kendaraan Niaga di 2019
Karena itu, pelaku bisnis dalam industri logistik perlu mempertimbangkan dua hal untuk bisa memanfaatkan teknologi digital agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen, antara lain adalah sebagai berikut:
• Penawaran layanan maupun model bisnis baru
• Digitalisasi kegiatan operasional inti
Penyesuaian yang bisa dilakukan pelaku bisnis logistik terhadap model bisnisnya adalah dengan menerapkan end-to-end integrated supply chain system.
Laporan yang dikeluarkan Pricewaterhouse Cooper (PwC) pada 2016 bertajuk “Industry 4.0: Digital Supply Chain–Logistic Autumn Conference” mengatakan, integrated supply chain system memungkinkan perusahaan untuk memiliki rantai distribusi yang terintegrasi dimulai dari tahapan supplier, production, distribution, hingga customer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.