Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Shelter di Dubai, Menpan RB Sebut Pemerintah Komitmen Bantu TKI

Kompas.com - 11/02/2019, 13:10 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk membantu para tenaga kerja Indonesia yang bermasalah di luar negeri.

Hal tersebut dikatakan Syafruddin saat bertemu dengan para TKI di shelter Konsulat Jenderal RI Dubai, Uni Emirat Arab.

"Saya akan bicarakan permasalahan yang sedang dihadapi ini dengan kementerian dan lembaga terkait agar segera dapat diselesaikan. Karena negara pasti hadir untuk membela dan memberikan dukungan setiap warganya yang sedang bermasalah termasuk para TKW (tenaga kerja wanita) di manapun berada," kata Syafruddin dalam keterangan terulisnya, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Menpan RB: Reformasi Birokrasi Ubah Zona Nyaman Pemerintahan Jadi Berkelas Dunia

Syafruddin mengingatkan agar setiap TKW yang ingin bekerja di kawasan
Timur Tengah untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan sebelum berangkat.

"Kami akan bantu mencarikan solusi terkait masalah keimigrasian ini. Tapi tolong saudara-saudara juga melengkapi dokumen yang dibutuhkan sebelum pergi ke luar negeri. Jangan mudah termakan rayuan oknum majikan atau penyalur tenaga kerja yang nanti katanya bisa membantu," ujar mantan Wakapolri ini.

Menurut Syafruddin, para TKW dapat bertanya kepada rekannya yang telah sukses atau pun kepada aparat desa mengenai prosedur yang harus disiapkan dan dibutuhkan jika ingin bekerja di luar negeri. Sehingga, saat sampai di negara tujuan, para TKW dapat bekerja dengan aman, terhindar dari masalah.

Baca juga: Tahun 2019, Menpan RB Targetkan Bangun 50 Mal Pelayanan Publik

Sementara itu menurut Ridwan Hassan, Konsulat Jenderal RI untuk Dubai, terdapat sekitar 125.000 warga Indonesia yang tinggal di Dubai dengan berbagai profesi. Saat ini Konjen Dubai menampung TKW bermasalah sebanyak 100 orang termasuk 2 Balita.

"Mereka umumnya lari dari majikan atau overstay dan kini sedang tahap penyelesaian agar bisa kembali ke tanah air," ujar Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com