Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Ini Fakta soal Pemusnahan Ladang Cabai

Kompas.com - 11/02/2019, 13:29 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Maraknya berita pemusnahan tanaman cabai oleh para petani di Kulon Progo akhirnya mendapat klarifikasi langsung oleh dinas terkait, Senin (11/2/2019).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian M. Ismail Wahab mengatakan, dilakukannya pemusnahan tersebut karena mengikuti prosedur pola tanam yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan.

"Jadi kalau memang sudah ada pola tanam yang sudah ditetapkan, harus kita patuhi. Seperti yang terjadi di Kulonprogo kemarin, itu sudah saya cek betul, ternyata tanaman cabai yang disemprot dengan pembasmi gulma memang sudah melewati masa produktifnya alias sudah tua," ujar Ismail dalam keterangan tertulis.

Bekas lahan pertanaman cabai tersebut nantinya akan dipakai untuk menanam semangka. Inilah yang dinamakan pola tanam sehingga ia meminta agar masyarakat tidak salah persepsi mengenai hal ini. 

Dirjen Hortikultura Suwandi mengatakan, untuk wilayah sentra cabai yang industri hilirnya belum siap seperti sistem distribusi dan logistik dengan coldstorage, maka lebih tepat mengikuti aturan pola tanam demi menjaga pasokan dan harga stabil. Petani cabai sudah paham betul tentang bisnis dan pasarnya. 

Sementara Sukarman, petani champion cabai yang sempat diberitakan media, pun membenarkan pernyataan Ismail dan membantah mematikan cabainya. 

Ia mengatakan, tanaman cabainya memang sudah tidak produktif dan sudah melewati panen puncak sehingga sudah waktunya diganti tanaman lain.

Ditanya soal penggunaan racun tanaman, ia pun mengakuinya.

"Memang ada pemakaian semacam herbisida, tetapi itu saya lakukan semata-mata untuk menghemat ongkos tenaga kerja. Jadi bukan karena saya dan para petani di sini putus asa dengan harga murah, tapi skema pola tanamnya memang harus beralih dengan komoditas lain," ujar dia.

Sukarman memastikan, petani masih tetap bersemangat menanam cabai dan siap mengamankan pasokan saat puasa dan Lebaran nanti. 

"Kami sudah siapkan sekitar 20 hektar cabai di lokasi lain untuk persiapan memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran nanti. Petani tetap semangat kok tanam cabai. Insya Allah pasokan tetap aman," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com