JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran ojek online (ojol) kini tak lagi hanya sebatas pilihan moda transportasi publik walau pemerintah belum menetapkannya sebagai angkutan transportasi.
Namun, ojol sudah menjadi penyokong atau penyangga fasilitas-fasilitas angkutan publik di Tanah Air.
Ketua Tim Peneliti Research Institute of Socio-economic Development (Rised) Rumayya Batubara mengatakan, ojol kini tidak hanya sebatas pilihan transportasi publik yang sudah ada sejauh ini. Manfaat dan keberadaan ojol sudah sangat dirasakan masyarakat luas.
"Jadi, ojol menjadi hub. Artinya, menjadi supporting system transportasi publik yang sudah ada, seperti KRL, Transjakarta," kata Rumayya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Menurut Rumayya, hadirnya ojol menjadi solusi tersendiri bagi masyarakat ketika hendak pergi ke suatu tempat. Mereka tak lagi hanya bergantung pada bus penumpang atau bus angkutan kota.
Ojek sudah jadi alternatif baru di tengah-tengah masyarakat, khususnya bagi mereka yang memanfaatkan ojol dari rumah ke stasiun atau halte bus dan lainnya.
"Di Indonesia, kita lihat klaster-klaster perumahan itu jauh dari fasilitas transportasi publik. Jadi ojol menjadi hub," ungkapnya.
Dia berpendapat, mereka yang menggunakan transportasi publik seperti kereta api atau Transjakarta adalah orang-orang yang rumahnya tak jauh dari fasilitas tersebut. Namun, mereka yang jarak rumahnya jauh ke fasilitas itu akan sangat jarang menggunakannya.
Akan tetapi, kehadiran ojol telah mengubah hal itu dan sudah jadi penyokong fasilitas-fasilitas publik yang ada. Penggunaan fasilitas transportasi publik pun kian meningkat.
"Karena ada ojol, yang rumahnya agak jauh, tadinya malas (menggunakan transportasi publik) jadi mau menggunakan. Jadi suatu feeder ojol itu," katanya.
Dikatakannya, ojol selama ini juga telah berkontribusi mengurangi kemacetan lalu lintas. Sebab, publik banyak yang menggunakan jasa ini dibanding menggunakan kendaraan pribadi ehingga kendaraan di jalanan juga berkurang.
"Artinya penggunaan transportasi publik meningkat dengan adanya ojol. Ojol bisa sebagai penghubung ke (fasilitas) moda transpotasi publik," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.