Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatam: Kedua Kandidat Pilpres Dikelilingi Kepentingan Pengusaha Tambang

Kompas.com - 12/02/2019, 06:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menyangsikan komitmen dua kandidat presiden dan wakil presiden di sektor lingkungan hidup dan pertambangan.

Koordinator Jatam Merah Johansyah menyangsikan kedua kubu akan memperjuangkan masalah-masalah lingkungan hidup, khususnya yang disebabkan eksploitasi tambang. Sebab, mereka dikelilingi orang-orang berpengaruh dan pemain besar di sektor tersebut.

"Oligarki tambang melekat ke kedua kandidat. Visi misi mereka tidak relevan karena tidak membahas permasalahan lingkungan akibat tambang selama ini," ujar Merah di Jakarta, Senin (11/2/2019).

Merah mengatakan, ekploitasi tambang menyebabkan penduduk kehilangan rumahnya, anak-anak kecil meninggal karena masuk area berbahaya, sungai-sungai tercemar, hingga merusak fungsi hutan. Tak hanya itu, puluhan aktivis juga dikriminalisasi karena memperjuangkan keberlangsungan lingkungan hidup dan melawan oligarki.

Baca juga: Masa Depan Rantai Bisnis dan Orang Kuat di Sekitar Freeport...

Sementara itu, area tambang di Indonesia memiliki porsi 40 persen daratan dari Sabang sampai Merauke.

Merah juga menyangsikan saat debat kandidat, isu-isu krusial soal lingkungan itu akan dibahas.

"Menurut saya, debat kandidat nanti tidak relevan karena tidak mungkin isu seperti lingkungan hidup dari sisi tambang dibahas jika kedua kandidat dibekingi pengusaha tambang. Jadi tersandera kepentingan politik," kata Merah.

Menurut dia, berdasarkan penelusuran Jatam, setidaknya ada 11 tokoh di balik Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang berkorelasi dengan pertambangan. Mereka adalah Oesman Sapta Odang, Luhut B Pandjaitan, Andi Syamsudin Arsyad, Fachrul Razi, Wahyu Sakti Trenggono, Hary Tanoesoedibjo, Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Jusuf Hamka, dan Suaidi Marasabessy.

Baca juga: Menteri Susi: Isu Pangan dan Energi Akan Jadi Konflik di Mana-mana

Sementara tokoh-tokoh yang berkaitan dengan sektor tambang dan lingkungan hidup yang berada di belakang pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ada enam orang. Mereka adalah Hutomo Mandalaputra, Hasyim Djojohadikusumo, Sudirman Said, Zulkifli Hasan, Ferry Mursyidan Baldan, dan Maher Al Gadrie.

Merah mengatakan, dengan adanya orang-orang kuat di belakang mereka, sulit bagi capres-cawapres untuk memperjuangkan keluhan masyarakat yang selama ini menderita karena eksploitasi tambang.

Dia menyinggung soal Freeport yang 51 persen sahamnya kini dikuasai negara. Merah meyakini yang dibahas dalam debat nanti adalah keberhasilan divestasi sahamnya, alih-alih membahas dampak lingkungannya terhadap hutan maupun ke masyarakat sekitar.

"Narasi lingkungan hidup tidak muncul, tapi potensi penerimaan negara yang nantinya akan tergerus karena lingkungan hidup yang tergerus," kata Merah.

"Baik 01 maupun 02 sama-sama akan membawa kepentingan bisnisnya dengan kepentingan politiknya di isu lingkungan dan tambang," lanjut dia.

Baca juga: Indonesia Kaya, Mari Wujudkan Energi Berkeadilan di Bumi Pertiwi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com