Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengkritisi Visi-Misi 01 dan 02 di Isu Pertambangan

Kompas.com - 12/02/2019, 08:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Dalam visi-misinya disebutkan, mereka akan memberdayakan 88 juta hektar hutan rusak menjadi aren, ubi jalar, dan nahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang sari untuk mendukung kedaulatan energi nasional dan upaya menciptakan lapangan kerja baru.

Merah mengatakan, Aren merupakan bagian dari perusahaan Arsari Group milik saudara Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Ia menduga, visi Prabowo sebenarnya hanya untuk membawa kepentingan kelompoknya saja.

"Ini sebenarnya mau menyodorkan bisnisnya saja," kata Merah.

Kemudian, Prabowo-Sandi juga ingin menghentikan kebocoran kekayaan negara di bidang sumber daya alam dengan membangun industri pengolahan bahan mentah, smelter, penyulingan minyak, menghentikan trade misinvoicing, dan mewajibkan penyimpanan devisa hasil ekspor dalam bank bank dalam negeri, guna memberikan nilai tambah lebih besar untuk kemajuan perekonomian nasional.

Di sisi lain, keduanya juga mendorong usaha pertambangan yang ramah lingkungan dan menertibkan pertambangan liar. Mengenai hal ini Merah menganggapnya mustahil. Menurut dia, tidak ada pertambangan yang ramah lingkungan karena justru mengeksploitasi lingkungan hidup di sekitarnya.

"Mereka akan mendorong usaha pertambangan yang ramah lingkungan, ini hoaks. Pertambangan dan lingkungan tidak bisa berdampingan. pertambangan itu membongkar, membuka bentang alam. Pasti merusak dan meninggalkan lubang tambang. Jadi ngawur narasi itu," kata Merah.

Selain itu, penyelamatan hutan juga dianggap tak mungkin dilakukan tanpa mencabut semua izin pinjam pakai kawasan hutan untuk tambang. Tambang korporasi telah merusak lingkungan hidup, bahkan Freeport secara gamblang menyebutkan bahwa mereka tak memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan selama beroperasi di Indonesia. Kerugian lingkungannya mencapai Rp 185 triliun.

Merah mengatakan, selama kedua kandidat masih dibekingi aktor-aktor di sektor pertambangan, maka perbaikan lingkungan hidup tak akan terwujud.

"Baik 01 dan 02, sama-sama akan membawa kepentingan bisnisnya dengan kepentingan politiknya," kata Merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com