Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggodokan Roadmap e-Commerce Segera Rampung

Kompas.com - 12/02/2019, 14:59 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, menyatakan upaya penggodokan Roadmap e-Commerce 2017-2019 akan berakhir pada akhir tahun ini.

Rudy menuturkan, saat ini pihaknya tengah membahas terkait keberadaan basis data yang belum masuk dalam roadmap itu. Disamping melakukan pemilahan hal yang dinilai tak lagi relevan dalam Roadmap e-Commerce tersebut, misalnya tentsn Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Kita melihat bahwa data khususnya data crossborder, harus kita masukkan sehingga dalam hal pengambilan keputusan terhadap kebijakan-kebijakan e-commerce itu, nantinya juga bisa lebih akurat lagi terkait dari basis data tersebut," kata Rudy di KEDASI Event Space, Grha Niaga Thamrin, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Rudy tidak menyebutkan berapa banyak aturan yang harus selesai dalam pembahasan roadmap itu.

Akan tetapi, sejumlah faktor penting terkait e-commerce sedang dikerjakan dan digarap pihaknya, sehingga segera bisa rampung.

"Datanya ada. Saya tidak hafal. Seperti misalnya logistik, baik itu infrastrukturnya, SDM logistiknya, crossborder-nya, itu yang saat ini sedang kita kerjakan," jelasnya.

Dia menerangkan, selain lembanganya, Kementerian Perdagangan juga masih membahas permasalah tersebut dari sisi perdagangan internasional yang berkaitan dengan sejumlah lembaga. Seperti Association of Southeast Asian Nations (Asean) dan World Trade Organization (WTO).

Bahkan, negosiasi bilateral dengan sejumlah negara juga masih dilakukan penjajakan untuk mencari formula tepat tentang e-commerce.

"Kita berharap dengan selesainya Roadmap ini, kita bisa punya strategi nasional ekonomi digital yang belum kita miliki saat ini. Karena nanti itu semua yang akan mengatur secara keseluruhan," kata tambahnya.

Dikatakannya, semua aspek tersebut masih dibahas dan digodok dalam Roadmap e-commerce itu dengan tujuan agar Indonesia bisa segera memiliki strategi nasional ekonomi digital. Sehingga ekosistem e-commerce bisa maju dan berkembang.

"Dari soal perpajakannya, logistiknya, bagaimana crossborder-nya, bagaimana perlindungan data pribadi, pengembangan talent, dan sebagainya. Pokoknya seluruh aspek e-commerce digital itu akan masuk ke dalam strategi nasional ekonomi digital tersebut," tutupya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com