Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Maret 2019, Potensi Produksi Beras Capai 14,2 Juta Ton

Kompas.com - 14/02/2019, 14:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok beras saat ini masih lebih cukup karena potensi produksi yang tinggi.

Selama Januari hingga Maret 2019, potensi produksi beras sebesar 14.288.120 ton.

"Di keseluruhan provinsi, ada 14,2 juta ton yang berpotensi dilakukan serapan gabah petani (Sergap) untuk mengisi cadangan pemerintah, utamanya di Bulog," ujar Kepala Bidang Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Nita Yulianis di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Adapun rinciannya yakni produksi Januari 2019 sebesar 2.472.618 ton, produksi Februari 2019 sebesar 4.511.519 ton, dan produksi Maret 2019 sebesae 7.303.983 ton. Dari potensi tersebut, target serapan gabah petani nasional periode Januari-Maret hanya 10 persennya, yaitu sekitar 1,4 juta ton.

Baca juga: Kunjungi Bulog, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Sementara target Sergap Nasional selama Januari hingga Desember 2019 sebesar 1,8 juta ton. Potensi produksi padi paling besar pada Januari-Maret 2019 terjadi di Yogyakarta sebesar 4,6 juta ton.

Nita menambahkan, awal tahun ini, stok beras di Bulog sebesar 2,1 juta ton.

"Dengan adanya stok awal tahun, dikali 10.000 jadi 21 juta ton pada Maret," sebut Nita.

Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, harga beras stabil sekitar Rp 8.500 perkilogram.

Baca juga: Harga Beras Naik, Jokowi Minta Operasi Pasar Ditingkatkan

Nita mengungkapkan, ada beberapa strategi yang dilakukan Kementan untuk mendorong percepatan Sergap. Pertama, Kementan meningkatkan integritas pelaksana dengan menghindari bahaya moral dan kepentingan pribadi.

Selain itu, dengan meningkatkan pelayanan pelanggan dengan sistem jemput bola, jaringan tim Sergap dan pemetaan informasi panen hingga tingkat terbawah.

"Gudang tetap buka meksi hari libur untuk mengoptimalkan pelaksanaan Sergap," ungkap Nita.

Baca juga: Buwas: Ekspor Beras untuk Antisipasi Anjloknya Harga Saat Panen Raya

Selain itu, Kementan juga mempermudah kerja sama dengan PO dan penerima bantuan. Belakangan, pemerintah menyederhanakan aturan agar memudahkan Bulog melakukan penyerapan.

Kementan juga meningkatkan kesiapan anggaran pembelian gabah atau beras Bulog. Dengan demikian, begitu beras atau gabah diantar, petani bisa langsung menerima pembayaran.

Terakhir, dengan menyiapkan 1.507 unit gudang operasional Bulog dan 66 unit pengolahan gabah atau beras Bulog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com