Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12.000 Ide baru untuk "Wajah Baru" Bukalapak

Kompas.com - 14/02/2019, 21:37 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President of Engineering Bukalapak, Ibrahim Arief mengungkapkan sepanjang 2018 lalu pihak melahirkan 12.000 ide baru untuk memperbaiki Bukalapak. Ide-ide muncul dari para talenta atau pekerja teknologi di dalam perusahaannya.

"Jadi ide-idenya itu banyak sekali. Contohnya ide pengembangan sistem back end, misalnya apps (aplikasi) bisa tahan banting atau bisa menangani jumlah pelanggan yang bertambah pesat," kata Ibrahim kepada Kompas.com di Kantor Bukalapak, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Ibrahim menjelaskan, dari ribuan ide itu lalu dipelajari dan dikaji apakah bisa dilakukan atau diterapkan langsung. Sehingga memberikan perbaikan dan dampak baik pada "wajah" Bukalapak, khususnya pada tampilan.

"Sekitar 3.000 yang diimplementasikan dan mengubah tampilan-tampilan Bukalapak. Baik aplikasi Android, iOS, maupun aplikasi web," sebutnya.

Baca juga: Demi Inovasi, Bukalapak Bebaskan 1.000 Karyawannya Tidak Bekerja

Dia mengatakan, saat ini Bukalapak memiliki sekitar 1.100 pekerja di bidang teknologi yang selama ini melahirkan ide dan inovasi baru. Mereka selalu fokus mengembangkan Bukalapak, yang kini dikenal sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia.

Selain melahirkan ribuan ide tersebut, Bukalapak juga memiliki ratusan eksperimen produk yang telah dirasakan pelanggan.

"2018 kami memiliki 600 eksperimen produk. Contohnya ada versi baru dari sebuah produk," imbuhnya.

Ia menilai, para pekerja teknologi di Bukalapak memiliki pengalaman dan skill yang mumpuni untuk melahirkan ide. Tak hanya sekedar itu, tapi melahirkan dan mewujudkan ide tersebut hingga akhirnya bisa diluncurkan.

Karena, rata-rata hanya dibutuhkan waktu dua pekan untuk menggarap sebuh ide atau inovasi supaya bisa dirasakan dampaknya.

"Jadi kombinasi, kami miliki struktur Bukalapak yang memang memang terdesentraslisasi. kami membentuk tim idependen ada lebih dari 100 tim, masing-masing bisa bergerak untuk mengembangkan produk (ide)," jelasnya.

Menurut dia, kini Bukalapak tak lagi sekedar perusahaan marketplace tapi sudah mengarah ke teknologi.

"Jadi Bukalapak bukan lagi perusahaan e-commerce. Kami merasa kalau membatasi di e-commerce saja akan sayang sekali. Karena banyak sekali dampak dampak positif yang bisa kemi beri kepada Indonesia," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com