Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Cari Uang Tambahan, Bisnis Habibullah Kini Beromzet Rp 300 Juta Sebulan

Kompas.com - 17/02/2019, 15:31 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

“Saya belajar dari A sampai Z proses pembuatan kaus seperti apa. Awal bikin, tuh, saya pusing banget, stres. Kalau dulu terima beres saja,” katanya yang baru tahu proses pembuatan kaos ada lebih dari lima tahap.

Untuk merintis rumah produksi, ia merogoh kocek sekitar Rp 100 juta. Hanya, beberapa bulan kemudian, dia merekrut seseorang yang paham soal dunia konveksi. “Dia menjadi semacam GM (general manager) begitu,” jelasnya.

Tambah produk

Bisnis P-Clothes pun kembali berkibar, malah semakin masyhur. Sebenarnya, potensi pesanan yang masuk bisa lebih dari 6.000 potong per minggu.

“Tapi, saya belum sanggup produksi lebih banyak dari itu,” tegas Habib yang melayani pembelian ritel maupun grosir.

Sukses ini tentu juga berkat kualitas kaus polos buatannya yang selevel dengan merek-merek besar tapi harga jual lebih murah. Tambah lagi, pilihan warnanya juga banyak.

Tahun lalu, Habib juga merambah ke pembuatan jaket dan baju muslim. Ini sejalan dengan Logo P-Clothes yang berasal dari enam elemen: tanah, air, api, matahari, bulan, dan udara.

“Jadi, saya ingin P-Clothes memenuhi kebutuhan manusia,” sebutnya.

Tetapi, lagi-lagi masalah datang. Tahun lalu, polisi menggerebek tempat pencelupan bahan yang merupakan mitra P-Clothes.

Akibatnya, bahan milik Habib senilai Rp 600 jutaan tidak bisa keluar. “Mereka langsung buang limbah ke kali. Ya, saya mau bagaimana lagi, pasrah saja,” ucap dia.

Biar produksi tetap jalan, ia pun membeli bahan baru, tapi mencicil tidak langsung puluhan rol seperti sebelumnya. “Saya mulai dari nol lagi. Saya cari tukang bahan lagi, celup warna lagi,” bebernya.

Baca juga: Cerita CEO Brodo Digoda China...

Sebetulnya, selain konveksi, Habib punya bisnis lain, yakni sewa mobil (P-RenCar), sewa kamera (P-Cam), dan media iklan kampus. “Saya sempat ketemu Pak Budi Satria Isman, mantan Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia dan Presiden Direktur Sarihusada, saya disuruh fokus,” katanya.

Akhirnya, dia melepas P-RenCar ke salah satu teman kampusnya. Sebagai imbalannya, sampai sekarang ia mendapat fee dari setiap mobil yang disewa. Begitu juga dengan P-Cam, ia serahkan ke teman lain yang masih satu kampus.

Sementara pengelolaan media iklan kampus, Habib percayakan kepada mahasiswa Telkom University. “Kan, lumayan mereka bisa mendapat sejuta dua juta,” tambah dia.

Saat ini, ia benar-benar fokus mengembangkan P-Clothes. Rencana tahun ini ialah, mengontrak bangunan yang ada di depan rumah produksi untuk gudang. Terus, meningkatkan status usahanya dari comanditaire venootschap (CV) jadi perseroan terbatas (PT).

Toh, Habib tidak ingin mendongkrak kelas usahanya menjadi garmen. “Saya kembangkan bisnis, kan, ingin santai sebetulnya, enggak terlalu rusuh dan terlalu santai juga. Tujuan bisnis saya, supaya banyak waktu luang. Tapi saya juga ingin tetap berkelanjutan,” ujarnya.

Yang jelas, uang bulanan sudah tidak pas-pasan lagi. (Merlinda Riska)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co. id dengan judul Muhammad Habibullah meniti sukses berkat kecanduan gim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com