JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan, impor jagung terus menurun sejak 2014 lalu. Dia pun berterima kasih kepada para petani yang berhasil memproduksi jagung lebih banyak.
Di 2014, kata dia, Indonesia mengimpor 3,3 juta ton jagung. Namun, di 2018 impor jagung menurun.
“Terima kasih ke petani jagung. Di 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung, di 2018 hanya 180 ribu ton jagung. Artinya ada produksi dari petani sebanyak 3,3 juta ton, Ini lomptan besar,” ujar Jokowi dalam debat capres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Jokowi menambahkan, di sektor pangan, dirinya bersama Ma’ruf Amin akan menjamin ketersediaan pangan.
Baca juga: Prabowo: Dengan Swasembada Pangan, Air, dan Energi, Bangsa Bisa Survive
“Stabilitas harga juga akan kita jaga,” kata Jokowi.
Sementara itu, di sektor energi, dirinya ingin Indonesia terbebas dari ketergantungan dengan bahan bakar fosil. Dia ingin menggantinya dengan bio diesel.
“Sudah kita mulai melakukan dengan produksi B20, akan kita lanjutkan sampai B 100, sehingga ketergantungan energi fosil bisa dikurangi dari tahun ke tahun,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.