Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi soal Mengurangi Ketergantungan Impor Minyak: "Plan"-nya Rigid dan Jelas!

Kompas.com - 17/02/2019, 21:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan, selama ini pemerintah berupaya untuk mengelola kelapa sawit dengan maksimal. Menurut dia, kelapa sawit bisa jadi solusi untuk mengurangi ketergantungan impor minyak yang selama ini membebani neraca perdagangan.

"Kami sudah sangat rencanakan, plan-nya rigid dan jelas," ujar Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Jokowi mengatakan, saat ini produksi sawit sebesar 46 juta ton pertahun. Sejauh ini ada 16 juta petani yang terlibat dalam industri kelapa sawit. Pemerintah sudah mulai menggodok Biodiesel 20 atau B20 dengan memanfaatkan minyak kelapa sawit. Minyak dikonversi ke biodiesel dan biofuel untuk menunjang kebutuhan industri yang selama ini memanfaatkan minyak impor.

"Ini sudah berproduksi 98 persen dari yang kita harapkan. Berarti sudah rampung," kata Jokowi.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Klaim Tak Ada Kebakaran Hutan dan Lahan 3 Tahun Terakhir

Ke depannya, Jokowi ingin mendorong penerapan B100 atau 100 persen energi menggunakan biodiesel dari minyak kelapa sawit. Dengan B100, diharaokan 30 persen total produksi kelapa sawit akan dikonversi menjadi biofuel.

"Ini yang kita lakukan sehingga kita tidak ketergantungan minyak dari impor," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com