Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Perbaiki Irigasi, Produktivitas Petani di Jayapura Meningkat

Kompas.com - 18/02/2019, 08:27 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Direktur Irigasi Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Rahmanto mengatakan, bantuan perbaikan jaringan irigasi tersier untuk persawahan padi di Kota Jayapura telah menuai hasil. 

"Bantuan yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2018 terhadap 200 hektar (ha) sawah telah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi dari 200 persen menjadi 300 persen dengan produksi rata-rata 6 ton per ha," ujar Rahmanto di Jayapura seperti dalam keterangan tertulisnya.

Rahmanto mencontohkan bantuan yang diberikan kepada Kelompok Tani Jaya seluas 100 ha di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Baca juga: Pengelolaan Irigasi dan Drainase Dukung Ketahanan Pangan

Di kelompok itu, Kementerian Pertanian (Kementan), merehabilitasi saluran iragasi sepanjang 135 meter dengan dimensi saluran lebar 40 centimeter (cm) tinggi 60 cm.

"Hasilnya, dengan sumber air dari Bendung Tami, irigasi yang sudah direhab tersebut dapat melayani 5000 ha sawah dan bisa menyuplai air sepanjang tahun," ucap Rahmanto.

Perlu diketahui, selain padi, mereka juga menanam jagung, cabe, tomat, dan sayur sayuran. Komoditas tersebut untuk mensuplai kebutuhan di Kota Jayapura.

Rahmanto mengatakan, dengan perbaikan tersebut petani di sana berhatap agar ke depan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier terus dilanjutkan.

Kementerian Pertanian telah memperbaiki saluran irigasi di Kelompok Tani Jaya di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Kementerian Pertanian telah memperbaiki saluran irigasi di Kelompok Tani Jaya di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Ini karena masih banyak saluran irigasi tersier yang saat ini berupa saluran tanah, sehingga sulit untuk mengalirkan air sampai ke ujung bagian sawah untuk dimanfaatkan petani. 

"Oleh karena itu, jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam jaringan sistem irigasi," katanya.

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 1992 tentang Irigasi, jaringan irigasi terdiri dari tiga tingkatan dimulai dari irigasi primer, sekunder, dan tersier.

Baca juga: Ada Dana Desa, Ribuan Pasar hingga Saluran Urusan Irigasi Terbangun

Irigasi primer dan sekunder penanganannya di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan irigasi tersier dan kuarter, penangangannya sampai ke pemeliharaannya dipegag petani.

Rahmanto menambahkan, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

"Tanpa air, pertanian tidak akan berjalan baik dan tidak akan memberi hasil optimal. Air mutlak bagi petani padi. Air menjadi kebutuhan mutlak bila ingin meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada beras," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com