Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Bisnis Prabowo Subianto di Aceh dan Kaltim

Kompas.com - 18/02/2019, 11:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto disebut memiliki lahan seluas ratusan ribu hektar di Aceh dan Kalimantan Timur. Pernyataan itu disampaikan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dalam debat kedua capres, Minggu (17/2/2019) malam.

Menurut Jokowi, Prabowo punya lahan di Kalimantan Timur seluas 220.000 hektar dan di Aceh Tengah seluas 120.000 hektar.

Data tersebut diakui Prabowo. Namun, ia mengaku hanya memiliki hak guna usaha (HGU). Sementara tanah tersebut milik negara.

"Itu benar, tapi itu HGU (hak guna usaha), itu milik negara," ujar Prabowo.

Baca juga: Saat Prabowo "Disentil" Jokowi soal Ratusan Ribu Hektar Lahan di Kaltim dan Aceh

"Setiap saat negara bisa ambil kembali. Kalau untuk negara, saya rela kembalikan itu semua," kata Prabowo.

Di samping politikus, Prabowo juga dikenal sebagai pengusaha. Ia memiliki perusahaan bernama Nusantara Group yang membawahkan 27 perusahaan di dalam dan luar negeri.

Perusahaan-perusahaan yang dimiliki Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, batu bara, dan kelapa sawit. Sebagaimana dikutip dari situs prabowosubianto.info yang dikelola tim komunikasi Pratai Gerindra saat Pilpres 2014, Nusantara Energy didirikan Prabowo pada November 2001.

Perusahaan itu didirikan bersama Johan Teguh Sugianto dan Widjono Hardjanto sebagai holding company untuk mengonsolidasikan berbagai sumber daya yang bergerak dalam bidang yang berbeda-beda.

Dari situs tersebut terdapat 17 perusahaan yang dimiliki Prabowo. Sementara itu, ada satu perusahaan yang didirikan di Aceh dan lima perusahaan di Kalimantan Timur. Berikut daftar perusahaan Prabowo di Aceh dan Kaltim:

Baca juga: Lahan yang Dikuasai Prabowo 5 Kali Luas Jakarta

1. PT Tusam Hutani Lestari
Tusam Hutani Lestari berada di Nanggroe Aceh Darussalam. Areanya meliputi kawasan pegunungan di Aceh Tengah yang dikelilingi pohon Pinus mercusii. Pinus ini menjadi bahan baku utama kertas gelondongan. Konsesi berlaku hingga 2042 untuk area seluas 97.300 hektar.

2. PT Tanjung Redeb Hutani
Perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan ini terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Adapun luas area perkebunan 180.330 hektar. Perizinan dan hak pengelolaan perusahaan berlaku hingga 2035.

3. PT Kiani Lestari
Perusahaan pengolahan kertas dan bubur kertas ini berlokasi di Kalimantan Timur. Luas area industri ini 223.500 hektar. Sementara hak pengelolaan berlaku hingga 2010.

Sebelumnya Kiani milik pengusaha Bob Hasan. Kemudian Prabowo membeli perusahaan itu dan mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara.

4. PT Belantara Pusaka
Perusahaan ini berlokasi di Kalimantan Timur dengan luas area perkebunan 15.610 hektar. Adapun hak pengelolaannya berlaku hingga 2035.

5. PT Kiani Hutani Lestari
Selain Kiani Kertas, Prabowo juga memiliki perusahaan bernama Kiani Hutani Lestari. Perusahaan ini bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan. Lokasinya di Kalimantan Timur dengan area perkebunan seluas 53.083 hektar.

6. Nusantara Kaltim Coal
Perusahaan ini merupakan anak perusahaan Nusantara Energy yang didirikan pada 2005. Nusantara Kaltim Coal telah memiliki hak konsesi meliputi area seluas 60.000 pertambangan batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com