Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Unicorn, Ciptakan Lapangan Kerja hingga Bantu UMKM

Kompas.com - 18/02/2019, 12:03 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com — Istilah unicorn mungkin masih asing bagi sebagian orang. Namun, sebenarnya keberadaan unicorn punya manfaat yang tak bisa dibilang kecil.

Bahkan, masyarakat di era digital cukup dekat dengan para unicorn ini, start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS.

Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka adalah empat unicorn asal Indonesia yang kehadirannya penting di era digital saat ini.

Baca juga: Kenapa Unicorn Muncul di Indonesia?

Unicorn juga menjadi salah satu bahasan di debat kedua calon presiden, Minggu malam. Berikut empat fakta tentang unicorn:

1. Ciptakan Lapangan Kerja

Keberadaan unicorn tak hanya menguntungkan secara bisnis, tapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat.

Salah satunya, membuka lapangan kerja. Go-Jek, misalnya, membuka lapangan pekerjaan driver. Saat ini jumlah driver Go-Jek sudah mencapai 1 juta orang.

Begitu pun dengan Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Kehadiran mereka memunculkan pelaku-pelaku usaha baru sebagai mitra bisnis.

"Dalam sembilan tahun terakhir ada 5 juta orang yang bergabung dengan Tokopedia, membangun dan mengembangkan bisnis mereka," kata CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam acara DBS Asian Insight Conference di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

2. Bantu UMKM

Manfaat unicorn di Indonesia juga dirasakan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Teknologi yang dimiliki Tokopedia dan Bukalapak, misalnya, menjembatani produk UMKM dengan para konsumen.

Melalui e-commerce, konsumen bisa membeli produk UMKM yang diinginkan di mana pun berada.

Begitu pun dengan Go-Jek melalui layanan Go-Food. Konsumen bisa memesan makanan dari warung atau toko makanan UMKM hanya melalui aplikasi ponsel.

3. Suntikan Triliunan Rupiah

Para unicorn Indonesia memiliki daya tarik yang seksi dari sisi bisnis jangan panjang. Hal ini membuat para investor tak segan menyuntikkan dana segar triliuan rupiah.

Tokopedia, misalnya, mendapatkan suntikan 1,1 miliar dollar AS atau setara Rp 16 triliun pada Desember 2018. Dana itu berasal dari SoftBank Vision Fund dan Alibaba Group.

Go-Jek belum lama ini mendapat pendanaan seri F dari Google, JD, Tencent, Mitsubishi Corporation, dan Provident Capital.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan TechCrunch, nilai investasi yang diterima Go-Jek pada seri F ini mencapai 920 juta dollar AS (sekitar Rp 13 triliun).

Sementara itu, sebagaimana diilansir dari Crunchbase,Traveloka tercatat mengumpulkan 500 juta dollar AS dari empat kali putaran pendanaan sejak 12 November 2012.

Putaran pendanaan terakhir yang dilakukan oleh Traveloka ialah pada 27 Juli 2017 dengan investor Expedia sebesar 350 juta dollar AS.

4. Ekspansi ke Luar Negeri

Unicorn asal Indonesia tak hanya jago kandang. Kini beberapa di antaranya bahkan sudah ekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Go-Jek, misalnya, sudah berekspansi di tiga negara Asia Tenggara, yakni Vietnam, Thailand, dan Singapura. Menurut rencana, Go-Jek juga akan masuk ke Filipina.

Begitu juga dengan Traveloka yang sudah beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam. 

Asia Tenggara menjadi pasar yang menjanjikan bagi Traveloka karena populasi mencapai 620 juta jiwa dan masyarakat kelas menengah terus tumbuh.

Bahkan, pasar perjalanan online Asia Tenggara diprediksi naik dari 26,6 miliar dollar AS pada 2017 menjadi 76,6 miliar dollar AS pada 2025.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut 4 dari 7 "Unicorn" ASEAN Ada di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com