Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bilang Akan Realisasikan B100, Mungkinkah?

Kompas.com - 18/02/2019, 16:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam debat kedua Pilpres 2019 semalam, Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo mengatakan akan mengurangi penggunaan energi fosil dan mengoptimalkan penggunaan biodiesel 20 persen (B20) menjadi B100.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan, dalam tiga tahun ke depan relaisasi B100 bisa dijalankan secara bertahap dimulai dari B50.

Dia mengaku sudah menugasi PT Pertamina (Persero) untuk membuat refinery atau kilang minyak bekerja sama dengan perusahaan minyal asal Italia Eni Lubricant Oli di kawasan Plaju, Sumatera Selatan dengan nilai investais mencapai 800 juta dollar AS.

"Jadi setelah saya ke sana (Eni, Italia), Pak Jonan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) juga, Pak onan melihat ini adalah teknologi yang baik jadi Bu Nicke sudah buat perjanjian awal dengan Eni untuk membuat refinery B50 pertama di Plaju," ujar Rini di kantornya di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Dengan proses peralihan dari B20 menjadi B100 ini, harapannya secara bertahap penggunaan solar bisa sepenuhnya digantikan.

Adapun Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar tidak hanya menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) saja, tetapi juga minyak nabati lain yang berasal dari ampas tebu atau tanaman kaliandra.

Proses penggantan dari B20 menjadi B100 pun ditargetkan akan memakan waktu setidkanya tiga tahun dari sekarang.

"Tiga tahun bisa B100 cuma masalahnya apakah bisa penuh semua mungkin belum bisa. Jadi untuk menggantikan full solar menurut saya masih akan makan waktu," ujar Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com