Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Konsolidasi di Industri Seluler Dipermudah, Frekuensi Tidak Diambil

Kompas.com - 19/02/2019, 13:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saat ini, pemilik frekuensi terbanyak adalah PT Telkomsel yang selebar 82,5 MHz di rentang 900 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz dan 2300 MHz (ex lelang).

Memadai jumlahnya, meskipun Telkomsel sendiri merasa kepemilikan frekuensinya masih kurang, sebab Telkomsel juga memiliki jumlah pelanggan terbanyak, 178 juta. Banyak pihak memperkirakan, seharusnya Telkomsel punya rentang frekuensi selebar 100 MHz.

Pemilik frekuensi terlebar kedua adalah PT Indosat Ooredoo dengan 47,5 MHz di rentang 900 MHz, 1800MHz, 2100 MHz. Namun pelanggan kini sudah turun dari 115 juta pada awal 2017 menjadi 64,1 juta pada awal 2019.

XL Axiata kini dengan pelanggan 54 juta punya lebar frekuensi 45 MHz di rentang yang sama dengan Indosat. Tri dengan pelanggan 18 juta punya frekuensi selebar 25 MHz di rentang 1800 MHz dan 2100 MHz.

Baca juga: CEO Indosat Sarankan Pemerintah Tunda Rencana Buyback IndosatPT Smartfren Telecom, yang dikabarkan akan diambil alih PT Indosat Ooredoo punya frekuensi selebar 40 MHz berupa 10 MHz di spektrum 850 MHz (termasuk ex-CDMA milik Bakrie Telecom) dan selebar 30 MHz di spektrum 2300 MHz pemberian pemerintah yang menggusurnya dari spektrum 1900 Mhz.

Jika benar PT Indosat Ooredoo akan mengakuisisi PT Smartfren Telecom, maka Indosat akan punya 87,5 MHz. Berdasarkan kebijakan baru yang akan diluncurkan pemerintah, maka pasti sebagian frekuensi Indosat akan “dibekukan”, disimpan dan tidak dilelang seperti frekuensi Axis, sampai lima tahun ke depan.

Bayangkan saja, dengan jumlah pelanggan gabungan, 64,1 juta Indosat tambah 17 juta Smartfren atau 81,1 juta, belum sampai separuhnya jumlah pelanggan Telkomsel yang 178 juta, dengan lebar frekuensi Indosat lebih banyak 5 MHz dibanding Telkomsel.

Memang terbuka kemungkinan pembekuan frekuensi akan dicairkan lima tahun ke depan, kalau Indosat berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya yang sebanding dengan jumlah lebar frekuensinya. Kalau tidak, kemungkinan besar pemerintah juga akan melelang frekuensi yang dibekukan tadi.

Namun setidaknya, kabar akuisisi Indosat terhadap Smartfren itu telah melejitkan harga saham kedua perusahaan, walaupun keduanya masih mencatat rugi bersih hingga triwulan ketiga 2018.

Soal rugi tidak menjadi masalah besar bagi Indosat, sebab operator induknya, Ooredoo, punya uang sangat banyak, tidak terhitung, dan kecil saja kalau hanya untuk akuisisi. Yang penting jumlah pelanggan naik dan frekuensi juga bertambah.

Kita lihat lima tahun lagi, apa yang akan terjadi. 

(Moch S Hendrowijono, pengamat telekomunikasi dan transportasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com