Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 12 Persen, Laba Bersih Elnusa Capai Rp 247 miliar

Kompas.com - 19/02/2019, 14:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Elnusa Tbk (Elnusa) membukukan pendapatan usaha selama 2018 sebesar Rp 6,6 triliun, tumbuh 33 persen dari tahun lalu sebesar Rp 4,9 triliun.

Sementara laba bersih yang diperoleh per 31 Desember 2018 sebesar Rp 276 miliar, tumbuh 12 persen dari 2017 yang sebesar Rp 247 miliar.

Direktur Utama Elnusa, Tolingul Anwar mengatakan, capaian pendapatan dan laba bersih 2018 menjadi rekor baru Elnusa sepanjang beroperasi.

“Strategi menggenjot jasa hulu migas berbasis non-aset serta jasa distribusi dan logistik energi yang kami lakukan, berhasil kembali memecahkan rekor pendapatan usaha tertinggi sebelumnya," ujar Tolingul dalam keterangan tertulis, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Sempat Anjlok, Elnusa Yakin Laba Bersih Membaik Tahun Ini

Tolingul mengatakan, peningkatan kinerja jasa hulu migas berbasis nonaset dilakukan dengan memenangkan peluang-peluang bisnis Engineering, Procurement, Construction-Operation and Maintenance (EPC-OM) dengan kontrak-kontraknya yang bersifat multiyears.

Sementara peningkatan volume thruput terjadi pada jasa distribusi dan logistik energi, melalui unit usahanya seperti jasa transportasi BBM, perdagangan BBM industri marine, maupun manajemen depo.

Dengan strategi tersebut, terjadi perbaikan kinerja yang membuahkan hasil pendapatan usaha tahun ini. Tolingul optimistis kinerja Elnusa semakin membaik pada tahun mendatang.

"Hal ini ditopang dengan perolehan kontrak multiyears yang telah diterima pada bisnis nonaset, peluang besar dan geliat jasa distribusi dan logistik energi, serta nilai tambah total solution services yang kami berikan untuk jasa klien," kata Tolingul.

Secara komposisi pendapatan, jasa hulu migas memberikan kontribusi sebesar 40 persen. Sementara jasa distribusi logistik energi berkontribusi sebesar 56 persen. Sedangkan sisanya sebesar 4 persen disumbangkan oleh jasa penunjang.

"Kami meyakini bahwa hasil ini tergolong wajar ditengah kondisi industri migas saat ini. Karena mulai membaiknya harga minyak tidak serta merta menaikkan harga jasa hulu migas," kata Tolingul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com