Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, GMF Raup Pendapatan 470 Juta Dollar AS

Kompas.com - 19/02/2019, 14:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) membukukan pendapatan operasional senilai 470 juta dollar AS sepanjang tahun 2018.

Pendapatan perusahaan maintenance, repair & overhaul (MRO) ini tumbuh sebesar 7 persen dari pendapatan 2017 sebesar 439 juta dollar AS.

Pendapatan yang diperoleh dari grup Garuda Indonesia sebesar 55 persen, sedangkan dari non-grup sebesar 45 persen. Peningkatan pendapatan dari nongrup ini signifikan dibandingkan tahun 2017 sebesar 36 persen.

Iwan Joeniarto, Direktur Utama GMF mengatakan, peningkatan pendapatan non-grup ini menunjukkan konsistensi GMF mendapat kepercayaan dari maskapai di luar grup.

"Kami terus meningkatkan capaian pendapatan dari nongrup untuk membuktikan kualitas dan daya saing GMF patut diperhitungkan di industri MRO baik dalam maupun luar negeri,” ungkap Iwan dalam keterangan resmi, Selasa (19/2/2019).

Selain itu, pada tahun 2018, capaian kinerja GMF juga menunjukkan pergeseran bisnis sesuai dengan rencana kerja perusahaan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pendapatan dari segmen bisnis perawatan mesin pesawat yang tumbuh signifikan sebesar 61,5 persen year on year (yoy).

"GMF mencatatkan pendapatan sebesar 116,5 juta dollar AS dari perawatan mesin pesawat. Selain itu, pertumbuhan juga dialami segmen bisnis komponen pesawat yang naik sebesar 5,6 persen yoy," tuturnya.

Alhasil, di tahun buku 2018 GMF mengantongi laba bersih sebesar 30,7 juta dollar AS. Angka ini laba bersih ini merosot 40,06 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 50,95 juta dollar AS.

Laba yang turun ini disebabkan oleh kenaikan beban material yang mencapai 28,04 persen menjadi 107,66 juta dollar AS dan beban subkontrak yang naik 19,26 persen menjadi 113,83 juta dollar AS.

Menurut Iwan, beban material subkontrak meningkat karena naiknya harga material subkontrak vendor selama 2018 serta adanya beban keuangan akibat dari kondisi makro ekonomi yang membebani pelanggan GMF sehingga berpengaruh kepada keuangan operasional maskapai termasuk biaya perawatan.

“Kami akan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dari segmen produk yang kita miliki agar bisa menaikan profit margin dan membentuk skema pembayaran yang memberikan kenyamanan kepada perusahaan juga terhadap pelanggan GMF," tuturnya.

Di sisi lain, kata Iwan GMF juga mencatatkan capaian operasional service level agreement sebesar 99,36%. Angka ini diikuti oleh tingkat kepuasan pelanggan yaitu 4,0 dari skala 4,5. (Nur Pehatul Janna)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: GMF AeroAsia (GMFI) meraup pendapatan US$ 470 juta tahun lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com