Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Keuangan Pribadi yang Sehat dalam 6 Langkah

Kompas.com - 19/02/2019, 15:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Membiasakan diri memiliki rencana pendapatan dan pengeluaran bisa membantu Anda selalu sadar dan tahu posisi keuangan. Dengan begitu, uang yang masuk ke rekening tidak keluar masuk begitu saja tanpa tujuan.

4. Menabung di awal penerimaan gaji

Ini banyak disepelekan orang. Padahal langkah ini sangat penting. Bila Anda memilih menabung di akhir setelah pendapatan digunakan untuk berbagai keperluan, percayalah, niscaya sisanya tinggal sedikit. Karena kebutuhan akan selalu ada, baik itu kebutuhan hidup sebenarnya ataupun kebutuhan yang sejatinya hanya termasuk kategori tuntutan gaya hidup.

Untuk menghindari kejadian “gagal menabung”, maka Anda perlu sedikit memaksa diri sendiri untuk menyisihkan sebagian pendapatan di awal penerimaan gaji untuk tabungan. Berapa yang perlu disisihkan? Rasio tabungan yang sehat minimal sebesar 10 persen. Anda bisa menyisihkan minimal 10 persen dari total pendapatan untuk ditabung sebagai bagian dari dana darurat.

5. Bijak memakai kartu kredit atau aplikasi belanja

Cara mencintai diri sendiri salah satunya adalah dengan memperkuat keuangan pribadi. Nah, salah satu ciri keuangan yang sehat dan kuat adalah keuangan yang tidak dibebani oleh beban utang berlebihan. Keuangan yang sehat juga dicirikan oleh tingkat pengeluaran konsumtif yang tidak dominan. Pengeluaran konsumtif harus seimbang dengan pengeluaran produktif.

Kartu kredit bisa menjadi salah satu godaan besar seseorang untuk melakukan pengeluaran konsumtif. Begitu juga kemunculan berbagai jenis aplikasi e-wallet yang memungkinkan Anda jajan atau bertransaksi dengan mudah memakai gadget di tangan. Bila Anda jeli, keberadaan kartu kredit ataupun aplikasi belanja seperti itu sebenarnya bisa membantu Anda lebih hemat, lho.

Manfaatkan saja promo-promo yang tengah gencar mereka tawarkan. Namun, selalu ingat, memanfaatkan promo-promo transaksi itu perlu menyesuaikan dengan budget yang sudah Anda anggarkan.

Misalnya, anggaran jajan Anda per bulan di luar makan, seperti ngopi atau camilan, adalah Rp300.000 per bulan. Anda bisa memakai aplikasi atau kartu kredit untuk keperluan jajan-jajan tersebut dengan memakai promo agar lebih hemat. Namun, ketika transaksi sudah menembus Rp300.000, ya, itu berarti Anda harus bisa menahan diri untuk tidak jajan lagi.

6. Miliki tujuan keuangan pribadi

Milikilah tujuan keuangan pribadi yang jelas supaya semangat Anda dalam bekerja terus terjaga. Tidak perlu muluk-muluk memasang tujuan keuangan, mulailah dari hal yang kecil-kecil saja. Misalnya, ingin membeli rumah pertama. Mulailah dengan mengetahui kebutuhan uang muka apabila hendak membeli rumah memakai kredit pemilikan rumah atau KPR.

Dengan memiliki tujuan keuangan yang spesifik Anda akan terbantu untuk fokus dalam mengelola keuangan pribadi. Kesehatan keuangan pun bisa lebih terkendali.

Itulah 6 langkah mudah membangun keuangan pribadi yang sehat. Gampang, kan? Yuk, mulai jalankan!


Artikel ini adalah kerjasama konten antara Kompas.com dengan HaloMoney.co.id. Isi konten menjadi tanggung jawab sepenuhnya HaloMoney.co.id.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com