Namun, semua berubah setelah pesantren mengadopsi sistem syariah yang membuat santri membayar bulanan. Dari sini fokus santri hanya mengaji, sehingga secara umum tidak ada pembekalan keterampilan kerja. Hasiknya, soft skill santri bagus, tapi hard skill-nya kurang.
“BLK Komunitas di pesantren adalah program pemerintah, inisiatif Bapak Presiden, untuk melengkapi soft skill dan pendidikan karakter yang ada di pesantren dengan tambahan keterampilan,” ungkap Hanif menjelaskan.
Lebih dari itu, kata Hanif, kehadiran BLK di pesantren juga memperkuat komitmen dan apresiasi Presiden Jokowi pada ulama dan santri.
Sebagai informasi, dari target membangun BLK di 1.000 pesantren, untuk tahap pertama Kemnaker menandatangani kerja sama dengan 500 pesantren.
Adapun penandatangan tahap kedua akan dilakukan bulan depan. Tiap BLK Komunitas pun akan menerima Rp 1 miliar untuk pembangunan workshop, peralatan, instruktur serta pelatihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.