Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Waktu Dekat, BI Keluarkan Izin LinkAja

Kompas.com - 21/02/2019, 18:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembentukan produk teknologi finansial (fintech) sinergi milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara ), Telkomsel, dan Pertamina, memasuki tahap final. Bank Indonesia menyebut pengajuan izin terkait aplikasi tersebut sudah masuk dan tinggal dieksekusi dalam waktu dekat.

"(Aplikasinya) nampaknya sudah tahap akhir, mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat," ujar Deputi Gubernur BI Sugeng di gedung BI, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Sugeng mengatakan, tak ada hambatan berarti dalam pengurusan izin LinkAja. BI melihat sistem LinkAja yang sudah digodok di tahap akhir.

"Progress-nya cukup bagus, permohonan sudah diajukan ke BI dan dokumen-dokumen sudah dilengkapi," kata Sugeng.

Baca juga: Menteri BUMN: LinkAja Sebentar Lagi Launch

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sebelumnya telah memastikan layanan keuangan elektronik LinkAja akan dirilis dalam waktu dekat. Bila tak ada aral melintang, LinkAja akan di-launching pada Maret 2019.

"LinkAja sebentar lagi launch, BUMN ini kan ada ulang tahun. Kita harapkan permulaan Maret ini sudah bisa di-launching," ungkap Rini.

Tujuan pembuatan platform berbasis QR Code tersebut untuk mempermudah transaksi pembayaran dalam satu wadah. Nantinya LinkAja akan menyasar masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.

LinkAja merupakan penggabungan berbagai layanan pembayaran elektronik lima perusahaan BUMN di dalam satu platform. Perusahaan tersebut diantaranya Telekomunikasi Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com