Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Jagung, Bangkit Setelah Ditipu dan Rugi Miliaran Rupiah

Kompas.com - 22/02/2019, 10:33 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Ditipu berkali-kali, rugi sering, gagal panen juga sudah. Ya begitulah, jadi sekolah lapangnanya banyak," ujar Dean Novel, pria berusia 44 tahun yang bekerja sebagai petani jagung.

Kepada Kompas.com, Kamis (21/2/2019), Dean menceritakan, semua berawal 11 tahun lalu, saat ia pindah dari Jawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keputusannya pindah ke Lombok semata karena kecintaannya pada jagung.

Padahal, Dean yang mengantongi gelar magister alias S2 tersebut sama sekali tak punya latar belakang pertanian. Di bangku kuliah, Dean menekuni ilmu ekonomi.

Namun, ia memilih meninggalkan pekerjaannya di sektor swasta untuk menjadi petani.

"Saya tinggalin pekerjaan saya di swasta. Di macam-macam bidang dan perusahaan. Saya tinggalin, saya fokus ke pertanian ini. Memang agak aneh awalnya," ujarnya sembari tersenyum.

Baca juga: Mendag Sebut Pernyataan Jokowi soal Impor Jagung Tak Salah

Dean memulai menjadi petani dengan menyewa lahan untuk ditanami jagung. Tentu saja ia harus belajar keras lantaran tak punya keahlian di bidang tersebut.

Akan tetapi, semua itu ia jalani sendiri satu per satu, mulai dari proses menanam hingga mengurus tanaman sampai panen. Ia belajar tentang jenis jagung, pupuk, obat-obatan, hingga tanahnya.

Namun demikian, saat upaya kerasnya mulai membuahkan hasil, Dean justru ditimpa banyak kemalangan. Dunia baru yang ia tekuni itu ternyata cukup kejam.

Baca juga: Jokowi Sebut Impor Jagung Turun, Ini Kata Kementan

Ia tertipu berkali-kali, mulai oleh tengkulak hingga orang yang mengaku sesama petani. Hal ini terjadi lantaran Dean juga membangun mitra usaha dengan turut membeli jagung dari petani lainnya.

"Yang enggak enak itu kan ditipunya. Saya beli jagung nih, katanya uang muka dulu. Saya kasih uang muka, eh kabur dia," kata dia.

"Terus ada yang mau jual jagung, karena saya habis ditipu, ya sudah saya maunya dia kirim dulu lalu saya bayar. Waktu itu saya enggak tahu jagung itu spesifikasinya gimana. Ternyata jagung yang dikirim jelek. Waktu saya jual justru lebih murah," sambungnya.

Baca juga: Impor Jagung Berkurang, Jokowi Berterima Kasih pada Petani

Tak hanya itu, Dean yang berniat baik meminjamkan modal untuk petani lainnya juga kerap kena tipu. Hal ini lantaran para petani tersebut pergi dan tak membayar utangnya.

Kemalangan Dean ditambah dengan gagal panen. Hal itu yang membuat usaha yang ia rintis terpukul dahsyat dan kerugian mencapai miliaran rupiah tak bisa dihindari.

Meski begitu, ia tak mau terus berada di posisi terpuruk. Pengalamannya itu ia jadikan pelajaran berharga untuk memahami lebih dalam terkait sektor pertanian yang ia cintai.

"Akhirnya dari situ saya buat SOP-nya, kalau beli jagung gimana, kalau mau mitra dengan petani gimana. Akhirnya kalau kerja sama dengan petani, petani saya pinjamkan uang, saya seleksi petaninya dulu," kata dia.

Baca juga: Jagung Masih Impor, Pemerintah Akui Salah Perhitungan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com