Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Satelit Nusantara Satu Telan Dana 250 Juta Dollar AS

Kompas.com - 22/02/2019, 19:32 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sukses meluncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbitnya.

Direktur Jaringan PT PSN Heru Dwikantono mengatakan, pihaknya mengucurkan dana sekitar 250 juta Dollar AS untuk mendanai proyek tersebut.

"Harga satelitnya 200 sampai 250 juta dollar AS. Itu belum termasuk operasionalnya," ujar Heru di Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Heru menambahkan, ini merupakan kali pertama Indonesia memiiiki satelit broadband berteknologi High Throughput Satellite (HTS) yang dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas Iebih besar sampau dengan 15 Gbps atau sekitar tiga kali lipat kapasitas satelit konvensional.

Selain itu, teknologi Next Generation Electric Propulsion yang disematkan pada Nusantara Satu mampu membuat berat satelit menjadi sangat ringan dan menjadikan biaya investasi Iebih terjangkau.

“Nusantara Satu dirancang sangat eflsien untuk menekan biaya angkut kargo Space-X. Satelit ini hanya berbobot empat ton, sementara kapasitas kargo Space-X adalah tujuh ton. Jadi biaya angkutnya bisa Iebih murah tapi dengan kemampuan Iebih baik dari satelit konvesional," kata Heru.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PSN Dani Indra Widjanarko menambahkan, untuk meluncurkan satelit ini pihaknya mengeluarkan dana puluhan juta dollar AS.

"Sebenarnya harga space x ini aneh. Dia open. Di web tertera harganya. Harganya 60 juta dollar AS per peluncuran," kata Dani.

Satelit Nusantara Satu Memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps.

Cakupan C-band dan Extended C-band satelit tersebut meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Spot Beam pada sistem HTS.

Selain itu, satelit yang diproduksi oleh Space System Loral (SSL) ini menggunakan platform SSL-1300-140 yang sanggup mengorbit selama lebih dari 15 tahun. Satelit ini memiliki berat ketika peluncuran mencapai 4.100 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com