Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Menengok Program Importir Bawang Putih yang Wajib Tanam Komoditasnya

Kompas.com - 22/02/2019, 22:10 WIB


KOMPAS.com
- Untuk mengejar target swasembada bawang putih pada 2021, pemerintah pun terus berupaya memperluas areal tanam komoditas tersebut. Importir bawang putih juga diwajibkan memproduksi 5 persen dari total penganjuran rekomendasi impornya.

Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi mengatakan, penanaman bawang putih oleh importir maupun APBN dilaksanakan di lokasi baru. Kegiatan ini dinamakan perluasan areal tanam baru (PATB).

"PATB penting sekali karena kunci swasembada adalah ekstensifikasi tanam dan peningkatan produktivitas panen," tegas Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi saat membuka pertemuan Evaluasi Wajib Tanam RIPH 2018 dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Penanaman Bawang Putih di Yogyakarta, Jumat (22/2/2019) seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hasilnya sejak diluncurkan program wajib tanam 2017 lalu hingga awal 2019, sudah tertanam 5.500 hektar (ha) bawang putih oleh importir.

Baca jugaWajib Tanam Bawang Putih Belum Tuntas, Kementan Tagih Komitmen Importir

Karenanya, Suwandi mengingatkan agar Dinas Pertanian turut membantu para importir yang masuk ke wilayahnya. Ia meminta dinas jangan mempersulit, tetapi harus membantu mereka.

Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat melakukan program swasembada bawang putih.Dok. Humas Kementrian Pertanian Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat melakukan program swasembada bawang putih.

Caranya adalah dengan melakukan pengecekan lapangan dan pengontrolan oleh penyuluhnya untuk mendampingi dengan baik.

"Tolong dibantu agar jangan sampai menurunkan semangat petani dan importir. Aturan Petunjuk Teknis juga harus memperhatikan kondisi lapangan dan tidak menyulitkan di tingkat pelaksana sampai pengawas," imbuh dia.

Hal senada itu disampaikan Valentino. Perwakilan importir bawang putih yang merealisasikan wajib tanamnya di Jawa Tengah ini meminta supaya kendala-kendala di lapangan menjadi perhatian pemerintah.

"Investasi kami untuk tanam bawang putih sudah miliaran. Kami juga diminta menyerap hasilnya untuk dijadikan benih. Kalau kami harus menanggung sarana dan infrastruktur perbenihan, tentu sangat memberatkan," ungkapnya di acara tersebut.

Untuk itu, ia meminta pemerintah membangun gudang benih, karena rumah-rumah petani sudah tidak mampu menampung produksi yang ada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+