Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Sindiran Luhut soal Harga Pangan, Ini Penjelasan BPN Prabowo

Kompas.com - 23/02/2019, 15:53 WIB
Palupi Annisa Auliani,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com—Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Panjaitan menyindir janji kampanye calon presiden nomor urut 02 untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Prabowo Subianto, soal harga pangan. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno pun merespons.

“Kebijakan harga pangan adalah salah satu perbedaan mendasar antara dua calon presiden (capres) yang berlaga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019,” ujar anggota Dewan Pakar BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dradjad H Wibowo, Sabtu (23/2/2019).

Sebelumnya, Jumat (22/2/2019), Luhut menyinggung sejumlah topik perekonomian dalam acara Lecture Series on Indonesia's Maritime Diplomacy: The Current Challenges yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Seperti dapat dilihat dalam link video ini—sebelumnya merupakan live streaming—, Luhut antara lain menyindir soal janji kampanye menurunkan harga sejumlah komoditas pangan dalam 100 hari, yaitu pada menit 55:58-56:33.

"Orang bilang mau nurunin (harga) beras, ... , (harga) gula diturunin, (harga) telur murah, karena permintaan emak-emak. Lah petaninya? Kalau berasnya terlalu murah ya cost dia enggak jadi,” ujar Luhut.

Baca juga:JEO-Jokowi dan Prabowo, Siapa Lebih Punya Jawaban soal Pangan?

Menurut Luhut, janji kampanye itu melupakan prinsip kesetimbangan dalam ekonomi. Ketika harga terlalu murah, ujar dia, petani akan “teriak”. Sebaliknya, ketika harga terlalu mahal maka konsumen yang akan memprotes.

"Jadi harus mencari titik imbangnya supaya itu jalan, jadi tidak sekadar nurunin (harga)," kata Luhut.

Menanggapi hal itu, Dradjad mengatakan, Prabowo punya keberpihakan yang sangat kuat, baik kepada petani, peternak, petambak, dan nelayan, maupun kepada emak-emak konsumen dan rakyat banyak.

“Saya tidak mau hanya bicara telur. Kita bicara pangan. Mas Bowo—nama panggilan Prabowo— itu tulus dan serius untuk menurunkan harga pangan bagi rakyat, sekaligus memberi harga jual yang layak bagi produsen,” kata Dradjad.

Menurut Dradjad, harga pangan merupakan salah satu fokus keberpihakan yang ditawarkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Karena itu, dia mengaku maklum jika Luhut sampai menyindir atau protes sebagaimana dalam video tersebut.

“Karena, selama 4 tahun pemerintahan Presiden Jokowi tidak mampu mengamankan harga pangan. Selama 4 tahun, pemerintah tidak menunjukkan keberpihakan harga pangan yang solid,” sebut Dradjad.

Apakah bisa?

Pertanyaannya, apakah janji menurunkan harga pangan seperti yang disampaikan Prabowo dalam sejumlah kesempatan itu bisa dilakukan? Seperti apa pula caranya?

“(Jawabannya), sangat bisa. Dalam pidatonya, mas Prabowo menyebut salah satu langkahnya adalah memangkas keuntungan,” sebut Dradjad.

Penjelasannya, keuntungan dan margin tata niaga pangan selama ini sering terlalu tinggi. Terlebih lagi, sebut dia, untuk pangan eks impor.

Dradjad mengambil contoh beras yang diimpor dari Vietnam, dengan kualitas tingkat pecah 5-25 persen, kadar air 14 persen, dan spesifikasi lain yang masuk kualitas beras medium.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com