Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Promo dari Aplikasi Pembayaran, Bagaimana agar Tidak Boros?

Kompas.com - 24/02/2019, 11:21 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia saat ini tengah memasuki era booming financial technology atau biasa disebut fintech. Berbagai macam inovasi fintech telah banyak mengubah kebiasaan masyarakat.

Sebut saja kehadiran platform pembayaran seperti Go-Pay, OVO, Dana dan sebagainya, yang membanjiri masyarakat dengan berbagai macam penawaran diskon belanja.

Yang terakhir adalah peluncuran LinkAja yang dibesut oleh Himpunan Bank-Bank BUMN (Himbara). LinkAja resmi diluncurkan mulai 22 Februari 2019 sebagai pesaing Go-Pay dan OVO di pasar e-wallet.

Masyarakat konsumen mungkin senang-senang saja dengan kemunculan berbagai macam platform pembayaran tersebut. Terlebih, kemunculan platform-platform teknologi finansial tersebut biasanya dibarengi dengan penawaran promo yang luar biasa banyak.

Kebanyakan adalah promo transaksi belanja konsumtif seperti transaksi jajan kopi atau camilan-camilan ringan, hingga promo belanja fashion, dan sebagainya.

Kemunculan berbagai macam platform tersebut mungkin memang semakin memudahkan transaksi harian Anda. Namun, bila jarang disadari bila kehadiran berbagai macam banjir promo tersebut membuat Anda jadi lebih sering bertransaksi alias lebih boros.

Inilah tips mudah supaya banjir promo aplikasi pembayaran tidak membuat Anda boros. Simak jurus mudah seperti dikutip dari HaloMoney.co.id berikut ini:

1. Miliki batasan

Bila Anda terbiasa mengatur keuangan dengan baik, Anda pasti sudah paham bila setiap jenis pengeluaran perlu direncanakan dengan baik. Tak terkecuali, pengeluaran untuk jajan-jajan atau transaksi yang sifatnya tersier alias konsumtif belaka. Jajan kopi, jajan camilan, dan belanja produk fashion, termasuk dalam kategori tersebut.

Nah, supaya pengeluaran Anda tidak jadi boros akibat godaan-godaan promo tersebut, Anda perlu memiliki batasan. Berapa, sih, pos pendapatan yang Anda alokasikan untuk pengeluaran yang sifatnya ringan atau tersier? Misalnya, Anda memiliki alokasi jajan ringan sebesar Rp300.000 per bulan di luar biaya makan. Cobalah berkomitmen untuk mengeluarkan uang melebihi alokasi yang sudah Anda patok sendiri.

2. Pilih maksimal dua aplikasi saja

Setiap aplikasi pembayaran, terutama yang baru meluncur ke tengah publik, lazimnya menawarkan berbagai macam promo yang intinya adalah untuk menarik orang agar memakai aplikasi tersebut. Nah, karena Anda sudah memiliki batasan bujet, sebenarnya Anda bisa membagi uang tersebut dalam aplikasi pembayaran yang terbatas saja.

Misalnya, aktivitas Anda selama ini sudah banyak memakai aplikasi X untuk berkendara kemana-mana. Akan lebih optimal bila Anda juga menempatkan dana jajan Anda di aplikasi yang sama. Atau, bisa juga dibagi menjadi maksimal dua aplikasi saja. Mana aplikasi yang paling banyak memberikan promo, itulah yang Anda pilih.

Ingat, tidak semua aplikasi pembayaran perlu Anda unduh dan gunakan hanya karena memberikan promo. Pasalnya, pengendapan dana yang terlalu banyak di berbagai aplikasi hanya akan membuat Anda semakin boros dan kurang efisien. Jadi, pilihlah dua aplikasi saja yang paling oke promonya untuk mendukung aktivitas transaksi sehari-hari.

3. Cermati promo

“Tidak semua yang diskon, perlu Anda beli”. Selalu ingat kalimat tersebut untuk membantu Anda mengatasi godaan belanja konsumtif. Aplikasi pembayaran akan terus muncul dan menawarkan berbagai macam promo yang mungkin sangat menggiurkan. Namun, apakah semua perlu Anda ambil?

Akan lebih baik apabila Anda selalu selektif mencermati penawaran promonya seperti apa. Misalnya, apa saja syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan benefit promonya. Umumnya, ada syarat transaksi minimal atau pembatasan transaksi dalam periode tertentu. Dengan begitu, Anda bisa memastikan uang Anda memang efektif dan efisien mendapatkan keuntungan promo tersebut.

Itulah 3 trik mudah menghadapi banjir promo dari aplikasi pembayaran fintech. Gampang, bukan?

 

Artikel ini adalah artikel kerjasama konten antara HaloMoney.co.id dengan Kompas.com. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab HaloMoney.co.id.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com