Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Pemerintah untuk Genjot Produksi Migas Nasional

Kompas.com - 24/02/2019, 20:21 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan angka lifting minyak dan gas bumi (migas) nasional mencapai 2,02 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) di 2019. Sejumlah strategi telah disiapkan agar bisa menggenjot produksi migas nasional.

“Untuk produksi dari lapangan-lapangan migas eksisting berusaha dilakukan peningkatkan produksi. Semua usaha kita lewati," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/2/2019).

Arcandra mengklasifikasikan strategi Pemerintah dalam menggenjot produksi migas di masa mendatang dalam tiga tahapan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

"Fracturing, balanced drilling adalah salah satu usaha jangka pendek 2 - 3 tahun mempercepat produksi dari lapangan eksisting," kata Arcandra.

Baca juga: Defisit Migas Indonesia Diperkirakan Makin Besar Mulai 2025

Untuk jangka menengah, Pemerintah tengah menggalakkan Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk aset yang produktif.

"Pertamina aktif di sini. Tapi waktunya agak lama bisa 7 sampai 10 tahun baru mendapatkan respon," ucap Arcandra.

Sementara metode jangka panjang dapat ditempuh dengan cara eksplorasi lapangan migas.

"Untuk anak cucu kita, tentu usaha eksplorasi adalah pilihan tepat menjaga produksi migas," ungkapnya.

Pemerintah pun berharap kegiatan eksplorasi ke depan rasio keberhasilannya di atas 20 persen atau setiap lima kali eksplorasi baru, ditemukan satu cadangan baru.

"Kita berharap demikian. Apalagi kita punya dana yang akan menopang ditemukannya lapangan baru," ujarnya.

Jumlah dana tersebut ada dalam bentuk komitmen kerja pasti kontrak kerja sama sistem gross split sebesar 2,1 miliar dollar AS dimana sebesar 1,1 miliar dollar AS di antaranya bisa digunakan untuk kegiatan eksplorasi.

Arcandra menuturkan, jumlah dana eksplorasi tersebut jauh lebih baik dibanding dana ekplorasi dengan skema sebelumnya.

Semua langkah peningkatan produksi dijalankan demi mengantisipasi ancaman defisit migas atas lonjakan kebutuhan migas yang kian tinggi di tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com