Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Investor Buru Unicorn Indonesia karena Data...

Kompas.com - 26/02/2019, 07:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya data ekonomi masyarakat di era revolusi industri 4.0. Menurut dia, data kini menjadi komoditas baru yang nilainya hampir bersaingan dengan komoditas tambang yang membuat pergerakan bisnis berubah menjadi lebih konsumen sentris.

Pentingnya nilai data inilah yang menurutnya membuat banyak investor melirik unicorn-unicorn (perusahaan rintisan dengan valuasi di atas satu miliar dollar AS) Indonesia ketika usia unicorn tersebut bisa dikatakan masih sangat muda.

Pasalnya, data-data yang dimiliki oleh para unicorn ini bisa menunjukkan pola konsumsi dan transaksi masyarakat Indonesia.

"Begitu banyak unicorn kita yang masih baru, begitu banyak orang investasi di sana, mereka hanya membakar uang. Karena mereka pengin tahu mining-nya (penambangan) ketika itu menjadi sebuah aset. Kemudian valuasi asetnya akan muncul, itu yang diincar," ujar dia di Jakarta, Senin (25/2/2019).

Baca juga: 4 Fakta Unicorn, Ciptakan Lapangan Kerja hingga Bantu UMKM

Dia menyebutkan, data perekonomian yang didapatkan dari unicorn-unicorn dalam negeri tersebut bisa membuat perusahaan-perusahaan atau investor menjadi lebih mudah dalam memahami pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Proses riset konsumsi masyarakat dalam negeri menjadi tak perlu lagi menggunakan survei melalui kuesioner yang memakan waktu.

"Tidak perlu lagi kita survei, kita bisa buka data dari Bukalapak, Tokopedia, Shopee. Ini kenapa data adalah komoditas tambang baru," ujar dia.

"Kalau dulu tambang masih timah, tambang batu bara, tambang berlian, kalau sekarang siapa manusai terkaya semuanya tidak terkait dengan sumber daya alam, tapi sesuatu yang berhubungan dengan data dan teknologi," tambah Sri Mulyani.

Baca juga: Jadi Bahasan di Debat Pilpres, Ini 4 Unicorn Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com