Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Mentan Optimis Kalimantan Jadi Penyuplai Jagung Nasional

Kompas.com - 26/02/2019, 09:11 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku optimis Kalimantan menjadi penyuplai kebutuhan jagung secara nasional.

Hal tersebut diungkapkan saat menghadiri panen raya di Desa Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Kalimantan memiliki potensi besar karena lahannya bagus," ujar Mentan sesuai dengan informasi yang Kompas.com terima, Selasa (26/2/2019).

Mentan menambahkan, dengan panen raya di tanah Kalimantan ini makin memperkuat produksi jagung nasional untuk mencukupi kebutuhan domestik dan ekspor, yakni 372.000 ton.

Baca jugaPasokan Irigasi Lancar, Panen Jagung di Lampung Selatan Meningkat

Dengan pencapaian ini, pemerintah berhasil menghemat devisa sekitar Rp 31 triliun.

"Keberhasilan yang dicapai semoga tetap bisa kami kawal pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Bahkan, kami akan upayakan lebih meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya," lanjut Mentan.

Selain berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan jagung nasional, lebih jauh Mentan berharap hasil panen ini juga akan meningkatkan pendapatan petani.

Dorong penyerapan

Dalam hal penyerapan hasil panen, Mentan mengaku telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan tugasnya dengan baik.

Karena dengan menyiapkan buffer stock (persediaan ekstra), maka peristiwa seperti kekurangan pasokan di pasaran bisa dapat teratasi.

"Selain itu kami juga telah meminta kepada perusahaan jagung dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk ikut serta dalam menyerap hasil panen petani. Sehingga petani langsung dapat merasakan hasil panennya dengan harga yang memuaskan," ujar Mentan.

Baca jugaPanen Jagung Melimpah, Mentan Sumringah

Oleh karena itu, Mentan yakin komitmen serapan 1 juta ton per bulan jagung oleh GMPT dapat segera terealisasi.

Untuk menunjang hal tersebut, Mentan mengaku telah meminta Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) mengoptimalkan pemanfaatan dryer (pengering) yang telah disalurkan oleh Kementan.

"Kami perlu tegaskan, dryer tersebut adalah untuk digunakan oleh petani, bukan oleh tengkulak", tegas Mentan.

Amran menambahkan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan ekspor hasil produksi jagung di sejumlah daerah, termasuk hasil panen dari Kalimantan.

Sebagai informasi, menurut data dari Gubernur Kalsel luas panen di Desa Tajau kali ini diperkirakan seluas 1.200 hektar (ha), dan Kecamatann Batu Ampat seluas 4.000 ha.

Sedangkan untuk Kabupaten Tanah Laut luas panen jagung seluruhnya diperkirakan mencapai 32.000 ha.

Sementara itu, luas tanam jagung di Provinsi Kalsel untuk musim tanam Oktober 2018 - 24 Februari 2019 tercatat seluas 77.039 ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com