Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2019, 12:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah tercatat menguat. Mengutip Bloomberg, hari ini, Selasa (26/2/2019) rupiah di pasar spot sempat menguat ke level Rp 13.996.

Bank Indonesia (BI) menyebut, penguatan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal dan domestik.

"Penguatan rupiah hari ini dipengaruhi pelepasan valas oleh investor asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN)," jelas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah, Selasa (26/2/2019).

Baca juga: Kembali Menguat, Rupiah Berada di Kisaran Rp 13.900 Per Dollar AS

Masuknya dana asing tersebut ditopang faktor eksternal dan domestik. Dari eksternal ditopang oleh melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) dalam skala global karena menguatnya optimisme terhadap progres penyelesaian sengketa dagang.

Terutama setelah AS akan menunda kenaikan pengenaan tarif terhadap China yang semula akan diterapkan pada tanggal 1 Maret setelah perkembangan yang substansial dalam negosiasi perdagangan dengan China antara lain di sektor intellectual property protection, technology transfer, agriculture dan services.

Dollar AS juga melemah setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May menunda implementasi no deal Brexit serta pernyataan Menteri Keuangan Jerman bahwa ekonomi Jerman akan terhindar dari resesi.

Baca juga: Awali Pekan, Rupiah Menguat di Bawah Rp 14.000 Per Dollar AS

"Pelamahan dollar AS terhadap mata uang negara G10 membuat indeks dollar AS turun 0,10% ke level 96,41, sedangkan yield US Treasury bond 10 tahun turun ke 2,64 persen," jelas Nanang.

Dari domestik adanya kemungkinan dana asing yang masuk karena terdapat pasokan obligasi pemerintah.

"Di mana hari ini pemerintah menyelenggarakan lelang Surat Utang Negara (SUN). Pasar sekunder SUN pagi ini dibuka menguat, terindikasi dari rata-rata yield seri benchmark yang turun," jelas Nanang.

FR77 (5 tahun) turun ke 7,68 persen dan FR78 (10 tahun) turun menjadi 7,84 persen. Dengan yield US Treasury bond 10 tahun saat ini ke 2.64% sehingga spread dengan yield SUN 10 tahun (7,84 persen) berada di level 520 bps tetap menarik bagi investor global.

Baca juga: Rupiah Menguat, Dampak dari Debat Capres?

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Larang 'E-Commerce' Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Pemerintah Bakal Larang "E-Commerce" Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Whats New
Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Whats New
Cara Klaim Gigi Palsu BPJS Kesehatan

Cara Klaim Gigi Palsu BPJS Kesehatan

Whats New
White Clay Milik Anak Usaha SMGR Raih Hak Paten

White Clay Milik Anak Usaha SMGR Raih Hak Paten

Whats New
Jokowi Minta Perbankan Genjot Kredit Usaha, Jangan 'Parkir' di SBN, SRBI, dan SVBI

Jokowi Minta Perbankan Genjot Kredit Usaha, Jangan "Parkir" di SBN, SRBI, dan SVBI

Whats New
PDB AS Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal III-2023

PDB AS Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal III-2023

Whats New
Dibayangi Sentimen Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

Dibayangi Sentimen Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Bank Indonesia Perkirakan Kredit Bisa Tumbuh Sampai 12 Persen pada 2024

Bank Indonesia Perkirakan Kredit Bisa Tumbuh Sampai 12 Persen pada 2024

Whats New
Cerita Jokowi, Akui Sering Telepon Sri Mulyani gara-gara Realisasi Belanja Daerah Masih Rendah

Cerita Jokowi, Akui Sering Telepon Sri Mulyani gara-gara Realisasi Belanja Daerah Masih Rendah

Whats New
Bos BI Ungkap 5 Gejolak Global yang Bakal Hantam Indonesia Tahun Depan

Bos BI Ungkap 5 Gejolak Global yang Bakal Hantam Indonesia Tahun Depan

Whats New
Nilai Investasi Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat Capai Rp 15,3 Triliun

Nilai Investasi Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat Capai Rp 15,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Whats New
Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com