Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Dominasi Investasi Sukuk Tabungan ST-003

Kompas.com - 28/02/2019, 15:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis hasil penawaran Sukuk Tabungan Seri ST-003. Hasilnya, jika dilihat dari jumlah investor, didominasi kalangan milenial.

Melalui akun Instagram @kemenkeuri, disebutkan bahwa 51,74 persen investor datang dari kalangan milenial; 27,65 persen dari Generasi X, dan 18,97 persen lainnya dari generasi Baby Boomers (lahir 1946-1964).

"Bahkan, 10 persen dari milenial tersebut masih berstatus mahasiswa atau pelajar. Tak heran, total pembelian ST-003 menembus 1,56 kali lipat dari target awal," demikian caption pada unggahan @kemenkeuri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by #UangKita (@kemenkeuri) on Feb 27, 2019 at 2:08am PST

Milenial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut mereka yang lahir pada rentang tahun 1980-1990-an hingga  2000

Generasi yang lahir dan berkembang di era perkembangan teknologi ini, banyak dilabeli sebagai generasi yang sulit berinvestasi.

Namun, stereotip itu terbantahkan jika melihat data yang dirilis Kemenkeu terkait hasil penawaran ini.

Apa sebenarnya yang membuat tawaran investasi ini diminati oleh kalangan Milenial?

Diminati kalangan Milenial

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti menjelaskan, ada 8.756 anak muda yang berinvestasi ST-003 ini.

Nufransa Wira Sakti, Deputi Direktur Kemenkeu, saat ditemui usai mengisi acara Social Media Week 2015, di Pacific Place, Jakarta, Selasa (24/2/2015)Fatimah Kartini Bohang Nufransa Wira Sakti, Deputi Direktur Kemenkeu, saat ditemui usai mengisi acara Social Media Week 2015, di Pacific Place, Jakarta, Selasa (24/2/2015)
"Hal tersebut menurut hemat kami dikarenakan generasi milenial (usia 19-39 tahun) sudah terbiasa dengan perkembangan teknologi, terutama industri e-commerce dan industri fintech yang membuat tren cashless semakin dipilih, pembelian secara online, pembayaran melalui debit, transfer, ATM, atau internet banking lebih menawarkan kemudahan, kenyamanan dan efisien dalam transaksi," kata Nufransa, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/2/2019).

Angka ini didapatkan dari proses penjualan yang dilakukan melalui sistem online.

Sementara itu, untuk keterlibatan generasi sebelumnya yang terbilang minim, menurut Nufransa, hal itu tidak berlaku untuk jumlah nominal yang mereka investasikan.

"Untuk generasi sebelumnya dari sisi jumlah investor lebih rendah dari investor milenial. Namun dari sisi nominal mendominasi dengan 67 persen," lanjut dia.

Adapun, target investor ST-003 sebenarnya tidak hanya menyasar kalangan muda, tetapi meliputi semua lapisan masyarakat/individu WNI yang telah mempunyai KTP dan Single Investor Identification (SID) sebagai persyaratan pembelian ST-003.

Sekilas tentang sukuk tabungan

Sukuk  Tabungan adalah instrumen pembiayaan dan investasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah untuk investor individu.

Pembelian dimulai dari angka milenial Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar untuk jangka waktu 2 tahun.

Membeli sukuk berarti investor memiliki surat berharga syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan atas aset.

Dalam seri ST-003, investor akan mendapatkan imbalan setiap bulan hingga 8,15 persen per tahun dengan ketentuan syariah yang telah disetujui Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Penerbitan Sukuk Tabungan salah satunya bertujuan untuk membiayai pembagunan proyek infrastruktur.

Contohnya, pembangunan underpass Simpang Mandai, Makassar yang dibiayai Sukuk Negara Tahun Anggaran 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com